Mohon tunggu...
Maximillian KT
Maximillian KT Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Orangtua sebagai Pahlawan Pendidik Pelopor Anak pada Usia Balita

18 Agustus 2022   21:35 Diperbarui: 18 Agustus 2022   21:48 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

"Keluarga adalah harta terbesar selain kesehatan", begitulah perkataan yang sering kali kita dengar. Keluarga juga merupakan fondasi awal dan utama dalam ranah pendidikan anak sejak ia lahir. 

Sebagai orang tua, mereka wajib untuk memelihara dan mendidik anak-anak mereka yang masih di bawah umur. Kehilangan kekuasaan orang tua atau kekuasaan wali tidak membebaskan mereka dari kewajiban untuk memberi tunjangan menurut besarnya pendapatan mereka guna membiayai pemeliharaan dan pendidikan anak-anak mereka itu. 

Seperti itulah bunyi Pasal 298 ayat 2 BW (burgerlijk wetboek voor Indonesie ). Manusia sejatinya sejak lahir telah dilindungi oleh hukum yang akan terus melindunginya hingga pada saat kematian nanti. 

Hukum, khususnya hukum perdata telah mengurus semua hal yang berhubungan dengan kepentingan manusia semenjak ia lahir hingga meninggal.

 "Anak yang ada dalam kandungan seorang perempuan dianggap telah lahir, setiap kali kepentingan si anak menghendakinya. Bila telah mati sewaktu dilahirkan, dia dianggap tidak pernah ada." merupakan bunyi dari Pasal 2 BW yang membuktikan pernyataan diatas tadi. 

Disertai dengan "Tiada suatu hukuman pun yang mengakibatkan kematian perdata, atau hilangnya segala hak-hak kewargaan." yang merupakan bunyi dari Pasal 3 BW. Ketiga pasal di atas telah jelas menunjukkan adanya perlindungan hukum bagi seluruh umat manusia, khususnya Warga Negara Indonesia. 

Orang tua adalah awal di mana anak akan dikenalkan mengenai norma-norma serta nilai-nilai yang ada pada masyarakat. Tanpa adanya peran orang tua maka anak akan sulit untuk berinteraksi serta bersosialisasi dengan lingkungan sekitarnya. 

Melalui orang tualah anak yang baru lahir dibimbing, dididik, dibesarkan, dan disekolahkan hingga akhirnya kelak akan dillepas untuk mengurus dirinya sendiri. Kasih orang tua, khususnya seorang Ibu kepada anaknya sangat-sangat tidak terbatas. 

Sejak 9 bulan pertama di dalam kandungan Ibu, ia diberi asupan gizi dan nutrisi untuk meningkatkan kesehatan tubuhnya. Tak kurang, sang anak juga terkadang dihibur dengan nyanyi-nyanyian menghibur, serta musik untuk meningkatkan kecerdasannya nanti ketika ia dilahirkan.

Peran orang tua sangat-sangat krusial di balik semua kesuksesan yang kelak nanti akan dicapai oleh anak tersebut. "Di balik lelaki yang sukses, selalu terdapat wanita yang hebat." merupakan ungkapan lama yang seringkali kita dengar yang bahkan dapat ditarik kembali hingga ke zaman romawi kuno. 

Di mana Ibu-ibu para pemimpin serta kaisar mendukung baik secara langsung dan tidak langsung kekuasaan mereka. Terlepas dari kisah tentang berbagai mitologi seperti salah satunya adalah sejarah terbentuknya kota dan Kerajaan Romawi yaitu Romulus dan Remus, dua saudara kembar kandung yang dibesarkan oleh seekor sapi betina dengan diberikan susu setiap harinya hingga mereka dapat tumbuh besar dan kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun