Mohon tunggu...
Mawani Gultom
Mawani Gultom Mohon Tunggu... Guru - Menulis untuk berbagi dan menginspirasi

Mulailah dari hal kecil.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cerita Fabel : Sebaik Kimci

7 Januari 2021   13:42 Diperbarui: 7 Januari 2021   13:48 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bu, ayo mulai cerita fabelnya! Cerita fabel yang baru. Aku sudah tidak sabar!" Anak lelaki bernama Max itu menarik-narik tangan ibunya yang tengah sibuk membersihkan rumah. 

"Sabar ya... Ibu selesaikan dulu bersih-bersihnya" ujar sang ibu dengan senyuman di wajah.

"Sekarang Bu, aku mau dengar cerita fabel itu sekarang" Max yang berusia 6 tahun itu terus memaksa dan menarik sapu dari tangan ibunya. 

"Baiklah" Sang ibu menghela nafas lalu duduk menemani putra kesayangannya itu untuk bercerita. 

Sebaik Kimci 

Suatu ketika, hiduplah seekor anak anjing yang bernama Kimci dan seekor ayam betina bernama Chiki. Mereka berdua tinggal di lingkungan yang sama. Di sebuah tempat yang tidak jauh dari desa. 

Kimci adalah anak anjing yang sangat lucu. Bulu berwarna pirang dengan corak pink di daerah kakinya membuat ia terlihat sangat menarik. Beberapa kali penduduk desa berusaha menangkapnya karena keunikan yang dimilikinya. 

Melihat hal tersebut, Chiki si ayam betina menaruh rasa tidak suka kepadanya. Menurutnya ia jauh lebih menarik dengan bulu-bulu halus berwarna cokelat kehitaman miliknya. Rasa tidak suka itu membuat Chiki sangat membenci Kimci. Apalagi warga desa sering sekali memberi makanan untuk menarik perhatian Kimci. 

Suatu malam, Kimci sedang asyik menikmati makan malamnya. Sebuah bungkusan di plastik yang berisi sisa-sisa nasi dan tulang ikan. Tiba-tiba Chiki datang menghampiri ke arah Kimci dan ikut makan tanpa permisi. 

"Kamu belum makan?" Tanya Kimci 

"Iya, aku lapar sekali" sahut Chiki sambil terus mematuk dengan lahap makanan milik si Kimchi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun