"Lihat mas bayi mungil kita, jagoan yang telah lama kita tunggu, kamu tega ninggalin kami  mas, andai kamu ga pergi, pasti kita bahagia bertiga."
"Mas lihat bayi kita mas."
Aku tumpahkan semua sesak di dada, gelap rasanya Dunia, bagaimana aku dan anakmu melalui hari esok ? . Â Air mataku terus saja mengalir seperti tak pernah kering.
"Mbak udah sore ayok kita pulang, sebentar lagi hujan." Anto berkata lirih.
 Setelah doa ku panjatkan, ku langkahkan kaki dengan berat, mengendong bayi merah yang malang.  entah bagaimana nasib kami ke depan aku pasrah pada Allah.
Selamat jalan mas Amir.
***
Turut berduka atas tragedi Kanjuruhan.Â
Kisah ini terinspirasi dari Duka Kanjuruhan. Semoga seluruh keluarga korban diberi ketabahan dan kesabaran.