Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Duka Kanjuruhan, Selamat Jalan Mas

4 Oktober 2022   19:02 Diperbarui: 5 Oktober 2022   16:15 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi Tribunnews.com

 ****

Tok tok tok!

 "Mbak... Mbak.. Sulastri,  mas Amir mbak " terdengar suara gaduh dan ketukan kencang dari luar, sepetinya itu Anto, adik mas Amir.

Segera ku buka pintu, tetiba hati diliputi perasaan cemas.

"Ada apa Anto ? Mana mas Amir ? Kok mas mu ga sama kamu Anto, mana dia ? "Tanya ku tidak sabar. Sempet ku dengar berita kerusuhan di Kanjuruhan, yang membuatku tak bisa tenang,  sejak tadi malam.

"Mas Amir, mas Amir di rumah sakit mbak,   korban kerusuhan semalam,"  muka Anto pucat dan menahan air mata.

  "apa ?, Mas mu kenapa antoo?. Bilang Anto kenapa ?.  Aku bertanya agak berteriak panik dan  cemas. Ya Allah semoga suamiku baik-baik saja. Doaku dalam hati penuh harapan

"Mbak yang sabar ya, mas Amir sudah... meninggal mbak," Anto berkata sambil menangis

"Apa?" tidak mungkiiiin... Tubuhku bergetar, kakiku lemas seperti tak bertulang.
"Mas Amiiir.. " aku berteriak  histeris.  Tubuhku ambruk...

***

Ku usap batu nisan dengan nama Amir bin Sulaiman. Berita kematian mas Amir membuat batinku terguncang, dan berakibat pada kontraksi hebat, hingga akhirnya bayi kami dilahirkan lebih cepat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun