Mohon tunggu...
Arofiah Afifi
Arofiah Afifi Mohon Tunggu... Guru - Guru Paud.

Hobi membaca, menulis blog. Penulis artikel, sedang mendalami fiksi dan Sastra.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

No Body Perfect

2 Agustus 2022   09:02 Diperbarui: 2 Agustus 2022   09:04 254
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Sahabat muslim.com 

Tidak ada yang sempurna di Dunia ini.

Judul di atas mungkin kurang tepat, tapi saya tidak punya judul yang mewakili apa yang ingin saya tuliskan, sebuah perenungan yang semoga saja memberi manfaat untuk saya dan pembaca.

Renungan ini tercetus ketika suatu hari saya sedang membuka lembar-lembar masa lalu, peristiwa dan pengalaman yang kurang mengenakkan. Salah satunya adalah peristiwa ketika saya kehilangan handphone sebanyak 4 kali tepatnya di Jakarta. 

Saya memahami secara sadar ini disebabkan keteledoran saya. Pertama saat saya naik kereta dari St Tanah Abang menuju Pasar Minggu, saat itu suasana penuh sesak dan teledornya saya menyimpan hp dalam kantong blazer yang saya kenakan. Yah begitu turun dari kreta, hp dikantong telah tiada. 

Peristiwa ke 2, saat saya Melaksanakan solat di musholla lagi-lagi Stasiun Tanah Abang, saat itu saya baru selesai menerima panggilan telfon, dan hendak solat, segera hp saya masukkan tas. Nah teledornya tas saya simpan di samping dibawah kaki saya, semestinya tas saya simpan didepan, di samping saya ada perempuan yang baru selsai solat.  Di pertengahan saya solat saya merasakan ada pergeseran tas tapi karena saya masih solat maka saya abaikan. Ternyata kecurigaan saya benar, tas saya terbuka dan hp sayapun kembali lenyap. 

Yang ke 3 saya naik bus, wah kalo yang ini saya ketiduran, hehe, dan ternyata ada berada yang hilang dari tas saya, ya itu dia hp ke 3 pun hilang.

Yang ke 4. Saya naik angkot, biasa ya di angkot banyak yang pegang hp. Tetiba ada orang yang entah pura-pura jatuh agak menubruk tas saya dan dia pindah posisi duduk. Yaaah hp ke 4 pun hilang sudah.  

Apakah dari ke 4 peristiwa itu saya tidak marah, jengkel, kecewa ? Ya tentu saja, penyesalan, kemarahan, kejengkelan, malu sakit hati duh pokoknya campur aduk,  dan mungkin sumpah serapah. 

Tapi sesungguhnya dibalik setiap peristiwa terdapat hikmah dan manfaat yang bisa kita ambil. Diantaranya adalah : 

1.  Sentilan dari Allah untuk kita mengkoreksi diri.  Ahirnya saya berpikir, mungkin gawai saya digunakan lebih banyak untuk hal yang tidak bermanfaat. Banyak maksiat yang saya dapat, misal nonton tik tok joget, mantengin berita gosip, banyak berdebat di FB yang mengarah pada permusuhan dan lain sebagainya. Bisa jadi Allah berkehendak menutup jalan dosa saya ya ga ? 

2. Di saat saya kecewa, marah sumpah serapah ternyata ada sebuah petuah yang malah menganjurkan saya harus banyak beristigfar.  Boleh kita marah, kecewa, gedek kepada para pencuri tersebut tapi ingat jangan sampai kemarahan kita, sumpah serapah kita menjatuhkan sisi kemanusiaan orang yang bersangkutan 

Artinya apa ? Ya kalo marah sewajarnya, jangan sampe keluar ucapan yang sangat merendahkan dan menghinakan, karna dihawatirkan ucapan tersebut Allah balikan kepada kita .

Banyak kan ya dari kita yang merasa dizolimi oleh tetangga misal, sampe ribut saling menjatuhkan harga diri rivalnya, bisa jadi ucapan hinaan berlebihan kita pada orang lain Allah kembalikan keadaan pada diri kita . Naudzubillah 

3. Tidak ada Manusia yang sempurna di Dunia ini, tidak ada orang jahat yang 100% jahat dan tidak ada orang yang 100% Soleh kecuali nabi Muhammad Saw.  Kita tidak tahu kesulitan apa yang mereka alami dalam kehidupannya, sehingga membuat mereka menjalani kejahatan. Dan bisa jadi dari kejahatan yang terlihat.  Jauh di lubuk harinya mereka sangat menyesali, bisa jadi dari 1000 dosa,  mereka  punya 1 amal yang menghapus 1000 dosa-dosa. Sesungguhnya fitrah manusia itu baik, Akan lebih baik jika kita terus berusaha  menumbuhkan kebaikan dalam diri kita,  

4. Ikhlas dan banyak istigfar dan zikir. Ya sudah mau apa lagi, musibah sudah terjadi, kalo tidak Ikhlas ruginya dobel. Banyak ingat Allah dalam setiap perjalanan dan berbagai aktivitas, karena dengan demikian in saya Allah mampu menghalau musibah. 

Perenungan di atas didapat hasil dari pencerahan dari beberapa kajian ilmu. Semoga bermanfaat. Semoga Allah memberikan kita kelapangan hati, meluaskan jati kita untuk memberi banyak maaf karena akan mendapat banyak pahala. 

Wallahu A'lam bissoab. 

Serang 02 Agustus 2022.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun