Mohon tunggu...
Mawarningrum
Mawarningrum Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

:)

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Revolusi Industri dan Konsekuensinya Bagi Pemuda

9 Desember 2021   14:22 Diperbarui: 9 Desember 2021   14:31 476
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Indonesia sudah mulai memasuki revolusi industri 4.0 yang dimana pada tahun 2045 mengalami bonus demografi dan telah mengubah sistem kerja, mesin dengan jaringan kecerdasan untuk mengendalikan suatu usaha. Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat pesat yang dibarengi pertumbuhan revolusi industri 4.0 atau revolusi keempat.  Revolusi industri merupakan era yang di mana dunia serba teknologi dan kecerdasan buatan dengan banyaknya persaingan yang ketat.

Revolusi industri melahirkan bentuk digitalisasi pada semua bidang yang mendorong produksi barang dan jasa. Perkembangan teknologi sebelumnya sudah ada dengan ditemukannya mesin uap dan menjadi awal revolusi industri 1.0. Revolusi industri 4.0 menurut hasil peneitian dari McKinske tahun 2016 digital dalam 5 tahun yang akan datang jenis pekerjaan akan mengalami pergeseran atau sudah tidak ada lagi. Hal ini membuat banyaknya pengangguran karena suit bersaing atau tidak mau bersaing dengan mesin

Pembahasan mengenai teknologi tidak ada habisnya karena kita hidup berdampingan dengan penciptaan maupun berkembangnya teknologi. Terjadinya perubahan dan transformasi yang sangat mendalam bagi keberlanjutan ekonomi, sosial, politk dan pendidikan. Revolusi industri diikuti dengan teknologi baru sampai kecerdasan buatan yang berbasis teknologi.

Revolusi industri memiliki pengaruh pada kemudahan manusia untuk mengelola berbagai sumber daya menggunakan bantuan teknologi seperti halnya alat kesehatan, barang-barang elektronik, konstruksi, informasi dan komunikasi, maupun pendidikan. Dengan teknologi, aktifitas dapat dipersepsikan lebih detail, lebih kompleks dan aktual. (Wijoyo, dkk, 2020: 234). Perkembangan teknologi menjadi masif pada berbagai bidang seperti transportasi online, layanan antar, perdagangan, transaksi ekonomi dan sebagainya.

Disamping kemudahan yang diperoleh tentunya semakin sulit persaingan menghadapi era revolusi industri. Mayoritas usia produktif (15-64 tahun) diharapkan mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan yang ketat di kemudian hari. Hal ini menjadi tantangan generasi muda menghadapi era tersebut pada semua aspek kehidupan. Perkembangan ini menjadi semakin fluktuatif dibarengi munculnya pandemi yang membuat interaksi menjadi berkurang.

Inovasi teknologi memunculkan banyaknya persaingan dan memberikan dampak disrupsi atau perubahan besar yang mengubah sistem atau cara-cara baru. Misalnya taxi konvensional menjadi taxi online, layanan antar barang meningkat, jual beli barang dan jasa secara online dan masih banyak lagi.

Pemuda sebagai agen perubahan yang berusia 15-30 tahun atau usia produktif dalam Undang-Undang No. 40 tahun 2009 dan juga sebagai usia produktif yang akan mempersiapkan diri menghadapi persaingan yang ketat. Pengaruh itu dirasakan pula oleh generasi muda atau pemuda sebagai masalah langsung menyangkut kepentingannya di masa kini dan tantangan yang dihadapinya di masa yang akan datang. (Nurmalisa, 2017: 7). 

Pemuda diharapkan memiliki kemajuan yang akan merubah pandangan dan mengembangkan ide-ide untuk menghasilkan berbagai inovasi. Pemuda memiliki kebebasan dan tanggung jawab lebih menghadapi era yang lebih maju. Pemuda juga memiliki posisi yang strategis sebagai generasi muda untuk berkreasi maupun menciptakan lapangan kerja baru dikarenakan semakin banyaknya persaingan.

Selain adanya pertumbuhan teknologi pada bidang ekonomi juga pada bidang pendidikan yang dimana pembelajaran tidak hanya berasal dari guru atau lembaga pendidikan tetapi juga ada pada ruang teknolgi lainnya. Pendidikan ini nantinya yang akan menciptakan generasi muda untuk berpikir kritis pada kondisi sosialnya dan memanfaatkan sumber daya yang ada agar tidak punah.

Semakin gencarnya teknologi tidak menutup kemungkinan memudarnya beberapa kebudayaan atau nilai dan norma karena ingin melakukan hal yang baru atau penasaran dengan dunia luar. Pemuda dapat memanfaatkan kemajuan teknologi untuk melestarikan budaya melalui media sosial atau mengutarakan pendapat berpikir kritis melalui media sosial.

Pemuda bertumbuh dan berkembang menciptakan sebuah inovasi baru yang sesuai dengan perubahan teknologi. Peranan Pemuda Dalam Pembangunan Masyarakat, Bangsa Dan Negara dalam hubungannya dengan sosialisasi geenerasi muda khususnya mahasiswa telah melaksanakan proses sosialisasi dengan baik dan dapat dijadikan contoh untuk generasi muda, mahasiswa pada khususnya pada saat ini. (Nurmalisa, 2017: 9).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun