Indonesia telah merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945. Sudah 76 tahun sejak pertama kali proklamasi dibacakan. Akan tetapi sampai sekarang tidak semua masyarakat indonesia yang merasakan manisnya kata MERDEKA tersebut. Indonesia memang sudah tidak dijajah lagi, akan tetapi indonesia masih belum bisa lepas dari berbagai macam permasalahan terutama masalah pada sektor ekonomi.
Puncak krisis moneter yang terjadi pada indonesia adalah di tahun 1998. Dilansir dari katadata.co.id Krisis moneter pada masa reformasi tersebut, turut mempengaruhi perkembangan ekonomi Indonesia. Dampak krisis moneter menyebabkan nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang greenback atau dolar Amerika Serikat (AS), ke level Rp 16.000 per dolar AS.
Akan tetapi, apakah tahun 2021 yang mana bukan lagi di masa krisis moneter permasalahan ekonomi yang ada lebih baik dari pada saat itu. Permasalahan yang dihadapi Indonesia sejak merdeka sampai sekarang antara lain: Tingkat Pengangguran yang tinggi, serta Tingkat Kemiskinan dan Ketimpangan yang tinggi.
JUMLAH PENGANGGURAN TERBUKA DI INDONESIA SEJAK TAHUN 1998 HINGGA TAHUN 2021
Dilansir dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang dimaksud dngan pengangguran terbuka adalah Mereka yang tak punya pekerjaan dan mencari pekerjaan. Mereka yang tak punya pekerjaan dan mempersiapkan usaha. Mereka yang tak punya pekerjaan dan tidak mencari pekerjaan, karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan.
Jumlah pengangguran terbuka di Indonesia sejak tahun 1998 hingga tahun 2021, antara lain: 5.46 (1998), 6.36 (1999), 6.08 (2000), 8.10 (2001), 9.06 (2002), 9.67 (2003), 9.86 (2004), 10.75 (2005), 10.36 (2006), 9.40 (2007), 8.42 (2008), 8.00 (2009), 7.22 (2011), 6.25 (2012), 6.02 (2013), 5.82 (2014), 5.99 (2015), 5.55 (2016), 5.41 (2017), 5.20 (2018), 5.10 (2019), 6.00 (2020), dan 6. 37 (2020).
Dilansir dari Badan Pusat Terbuka Statistik (08/06/2022) tabel diatas menunjukkan pertumbuhan dari pengangguran terbuka di Indonesia sejak tahun 1998 sampai 2021. Dapat dilihat bahwa pengangguran terbuka pada tahun 2021 lebih tinggi 0,54 dibandingkan dengan tahun 1998. Sedangkan puncak tingginya angka penganggguran terbuka di indonesia adalah pada tahun 2005.
TINGKAT DISTRIBUSI PENDAPATAN INDONESIA
Distribusi pendapatan adalah pembagian penghasilan di dalam masyarakat. Pengukuran tingkat distribusi pendapatan menggunakan rasio gini. Rasio Gini atau koefisien adalah alat mengukur derajat ketidakmerataan distribusi penduduk.
Dilihat dari Indeks Ratio Gini, Indonesia pada tahun 2018 sebesar: 0.389. Pada tahun 2019 sebesar: 0.380. dan pada tahun 2020 sebesar 0.381.
Berdasarkan patokan Nilai Koefisien Gini: apabila nilai koefisien <0.4 maka tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dalam kategori rendah. Apabila nilai koefisien 0.4-0.5 maka tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dalam kategori sedang. Sedangkan jika nilai koefisien >0.5 maka tingkat ketimpangan distribusi pendapatan dalam kategori tinggi.