Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Kisah Tragis Jayanegara di Candi Bajang Ratu

14 April 2013   18:34 Diperbarui: 27 Juli 2016   21:51 7766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13659371531515863589

[caption id="attachment_254695" align="aligncenter" width="428" caption="Meski terbuat dari batu bata merah, Candi Bajang Ratu tetap memperlihatkan pesonanya"][/caption] 

Gapura Bajang Ratu terletak di desa Temon. Menurut penjelasan juru kunci yang kami temui. Ada pendapat yang menarik mengenai bangunan candi ini. Bajang Ratu berasal dari Bahasa Jawa. “Bajang” berarti tidak jadi atau kerdil. Sedangkan “Ratu” berarti raja. Pendapat ini dikaitkan dengan masa pemerintahan Raja Jayanegara yang relatif singkat karena timbulnya banyak pemberontakan di dalam negeri Majapahit.

Bahkan Jayanegara yang punya nama lain Kalagemet itu tewas ditangan tabibnya sendiri. Tabib Tanca namanya. Menurut ahli purbakala dilihat dari bentuknya gapura atau candi ini merupakan pintu gerbang berbentuk “paduraksa” yaitu gapura yang memiliki atap.

Candi ini terbuat dari batu bata, kecuali ambang atas pintu dan tangga masuk terbuat dari batu gunung (andesit). Candi ini memiliki sayap dan pagar tembok di kedua sisinya. Pada kaki candi terdapat hiasan panil yang menggambarkan cerita “Sri Tanjung”.

Di bagian atas tubuh candi terdapat ambang pintu yang di atasnya terdapat hiasan kala dengan ornamen sulur-suluran. Sedangkan bagian atas atau atap candi bentuknya bertingkat-tingkat  dengan puncaknya berbentu persegi. Pada atap candi terdapat ornamen kepala kala diapit singa, relief matahari, naga berkaki, kepala garuda dan relief bermata satu.

Pada sayap kanan terdapat dinding berbentuk panil sempit dengan relief cerita Ramayana yang digambarkan dengan perkelahian raksasa melawan kera. Sayap kiri ada ornamen berupa binatang bertelinga panjang.

Para ahli purbakala mengatakan bahwa Gapura Bajang Ratu merupakan pintu masuk ke sebuah bangunan suci untuk mengenang Prabu Jayanegara yang dalam kitab Negarakertagamadisebut kembali ke dunia Wisnu tahun1328 Saka. Berdasarkan relief binatang bertelinga panjang dan relief naga diperkirakan Candi Bajangratu berasal dari abad 13 – 14.

dibangun gapura ini belum pernah dipugar,  kecuali usaha-usaha konsolidasi yang dilakukan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1915. Pada tahun 1989, Gapura Bajangratu mulai dipugar dan selesai tahun 1992. Dari kejauhan Candi Bajangratu tampak menawan dipadu pepohonan dan taman bunga yang tertata  dan terawat apik semakin menambah pesona candi yang lebih mirip gapura ini.


Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun