Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Tenang dan Sabar", Kiat Hidup Sehat ala Ibnu Sina di Tengah Pandemi

15 Juli 2021   07:50 Diperbarui: 15 Juli 2021   10:55 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ilustrasi, hidup di tengah merebaknya pandemi memang wajib ekstra hati-hati terutama dalam menerapkan disiplin ketat prokes 5M namun keceriaan (hepi) harus tetap dipertahankan karena itu bagian dari terapi penyembuhan. Bahagia itu sederhana kok (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Apalagi di tengah pandemi Covid-19 yang kian merebak belakangan ini, sebagian dari kita pasti pernah dihinggapi perasaan cemas, was-was dan takut. Takut kalau-kalau terinfeksi Covid-19 hingga berakibat buruk sampai ajal menjemput. 

Mengingat merebaknya beberapa varian baru belakangan ini disinyalir sangat mudah menular dan lebih membahayakan. Dinukil dari Kompas.com 

Bahwa berdasarkan data milik pemerintah hingga Rabu (14/7/2021) pukul 12.00 WIB, terjadi penambahan 54.517 orang yang terjangkit (positif) Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka ini merupakan yang tertinggi selama pandemi. Tentu sangat menakutkan dan tak pelak menambah kegelisahan kita. 

Rasa takut seyogyanya memotivasi diri

Rasa takut terinfeksi Covid-19 jangan pernah dipelihara sehingga menimbulkan kecemasan yang berlebihan. Namun justru sebaliknya seyogyanya dikelola sebagai motivasi perlindungan diri. 

Misalnya dengan menerapkan disiplin ketat prokes 5M yakni : memakai masker, rajin mencuci tangan dengan hand sanitizer atau air mengalir selama minimal 20 detik menggunakan sabun atau desinfektan lainnyalainnya, menjaga jarak fisik (physical distancing), mengurangi mobilitas dan menghindari kerumunan massa. 

Selain menerapkan disiplin ketat prokes 5M, rasa takut terinfeksi Covid-19 seyogyanya memotivasi diri untuk menerapkan pola hidup sehat antara lain dengan mengonsumsi makanan dan minuman sehat yang berpengaruh positif terhadap daya tahan (imunitas) tubuh, rajin berolahraga, tidak merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol serta beristirahat yang cukup. 

Setelah perasaan takut itu memotivasi diri (berikhtiar) dengan beragam aktivitas positif agar terhindar dari infeksi Covid-19 selanjutnya sebagai manusia beragama ya kita berserah diri, menyerahkan sepenuhnya hasil ikhtiar (hidup dan mati) kita itu kepada Allah SWT. 

Inna sholaatii wa nusukii wamahyaaya wa mamaati lillaahi robbil 'aaalamiin. Yang artinya kurang lebih : "Sesungguhnya shalatku, sembelihanku, hidupku dan matiku hanya untuk Allah Tuhan semesta alam". 

Belajar dari Ibnu Sina 

Tokoh kaliber dunia yang sangat berjasa dalam dunia perwabahan ialah Ibnu Sina atau masyarakat barat menyebutnya dengan nama Avicenna. Ibnu Sina bukanlah orang biasa melainkan seorang filsuf, dokter juga ilmuwan termasyhur di masanya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun