Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

"Tenang dan Sabar", Kiat Hidup Sehat ala Ibnu Sina di Tengah Pandemi

15 Juli 2021   07:50 Diperbarui: 15 Juli 2021   10:55 298
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa waktu lalu ada program vaksinasi di desa kami. Tapi program vaksinasi kali ini diperuntukkan bagi warga masyarakat berusia lanjut, yakni mereka yang berusia di atas 50 tahun atau kaum lansia. Setelah sebelumnya vaksinasi dilakukan untuk para perangkat desa dan kelompok warga yang menjadi garda depan pelayanan publik. 

Suara-suara sumbang nan mengerikan muncul menjelang pelaksanaan vaksinasi yang sedianya dilangsungkan di halaman kantor balai desa yang cukup luas itu. Mungkin fenomena ini sudah biasa terjadi dan bukan pertama kalinya terjadi di lingkungan desa kami. 

Takut disuntik vaksin 

Bukan bermaksud menyebarkan ketidaknyamanan dan ketidak tentraman, seorang tetangga sempat bercerita bahwa beberapa orang tetangga lainnya yang belakangan meninggal dunia entah karena Covid-19 atau bukan, itu kebetulan belum lama telah menjalani proses vaksinasi. 

Seorang tetangga yang bercerita tadi mengaku tidak berani disuntik vaksin lantaran kejadian yang menimpa beberapa tetangga yang meninggal itu.  
Singkat kata, menurut persepsi tetangga kami tadi, proses vaksinasi ternyata bisa berakibat fatal antara lain menyebabkan seseorang meninggal dunia. 

Apakah benar pendapat (persepsi) tetangga kami tadi tentang akibat fatal dari proses vaksinasi? Jawabnya ya tentu saja tidak benar karena sejak awal pemerintah dan BPOM sudah memberikan keterangan resmi dan memastikan bahwa vaksinasi itu aman, efektif dan halal. 

Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) telah memberikan Emergency Use of Authorization (EUA) bahwa vaksin yang digunakan telah lulus beberapa tahap uji klinis dan aman digunakan manusia serta memiliki efektivitas menghasilkan imunitas tubuh terhadap serangan Covid-19. 

Boleh jadi apa yang menimpa beberapa tetangga yang meninggal tidak lama setelah divaksin itu disebabkan oleh hal-hal lain yang semua itu masih harus dibuktikan atau diteliti secara medis (keilmuan/ilmiah) terlebih dulu yang tak terbantahkan dan bukannya didasarkan pada asumsi (pukul rata) semata. 

Tak bisa dipungkiri dengan beredarnya suara-suara sumbang tadi akhirnya memunculkan perasaan takut dan ragu. Dan hal itu telanjur menghantui sebagian tetangga lainnya. Jangan-jangan bisa ikut mati setelah divaksin. Na'uzubillahiminzalik. 

Rasa cemas di tengah pandemi 

Semua dari kita pasti pernah mengalami perasaan cemas, was-was, takut dan ragu. Itu sangat manusiawi.  
Bahkan Nabi Besar Muhammad SAW sebagai nabi yang agung juga pernah mengalami rasa takut yakni ketika beliau mengemban amanah sebagai pencerah peradaban umat manusia [Satu][Dua].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun