Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pancasila Lahir dari Seorang Revolusioner yang Romantis

1 Juni 2021   20:32 Diperbarui: 1 Juni 2021   20:44 940
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sebuah ilustrasi Pancasila (siswapelajar.com)

Bung Karno, presiden pertama RI (Dokumentasi Mawan Sidarta, sumber : Indonesia, Ajam Djantan Sedjarah Dunia Baru)
Bung Karno, presiden pertama RI (Dokumentasi Mawan Sidarta, sumber : Indonesia, Ajam Djantan Sedjarah Dunia Baru)
Ir. Sukarno atau Bung Karno merupakan sosok yang sangat berjasa dalam lahirnya dasar negara Pancasila. Beliau dilahirkan di Surabaya (bukan di Blitar seperti yang diperdebatkan) pada tanggal 06 Juni 1901. Beliau wafat di Jakarta pada tanggal 21 Juni 1970. 

Sukarno dilahirkan dari hasil pernikahan antara Raden Soekemi Sosrodihardjo dan Ida Ayu Nyoman Rai. Keduanya bertemu ketika Raden Soekemi yang merupakan seorang guru ditempatkan di Sekolah Dasar Pribumi di Singaraja, Bali. 

Sukarno lulusan Technische Hoogeschool te Bandoeng (Institut Teknologi Bandung) dengan mengambil jurusan teknik sipil pada tahun 1921. Setelah dua bulan dia meninggalkan bangku kuliah, kemudian pada tahun 1922 mendaftar kembali dan tamat pada tahun 1926. 

Setelah sidang Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), Panitia Kecil yang terdiri dari delapan orang (resmi), Panitia Sembilan (yang menghasilkan Piagam Jakarta) dan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), Soekarno-Hatta mendirikan Negara Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Keduanya dijuluki The Founding Father, bapak pendiri bangsa. 

Dalam perjalanan hidupnya, Bung Karno mengagumi banyak kaum hawa. Tercatat ada sekitar sembilan (9) wanita yang pernah menjadi pendamping hidupnya. Mungkin karena hal itulah sehingga sebagian kalangan menilainya sebagai seorang revolusioner yang romantis atau romantikus revolusioner. 

Sumber bacaan : satu, dua dan tiga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun