Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berharap Menulis di Event Samber THR 2021 Jadi Amalan Berpahala Sekaligus Dapat Hadiah

8 Mei 2021   11:16 Diperbarui: 8 Mei 2021   11:28 839
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Screenshot halaman komentar Kompasiana (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Even Samber THR Kompasiana dengan hadiah yang menggiurkan dan sudah dicanangkan sebagai tradisi tahunan setiap memasuki bulan suci Ramadan ternyata menjadi magnet yang kuat bagi para jago dari dunia persilatan eits..maksud saya dunia kepenulisan di seantero Kompasiana untuk menorehkan keahlian menulisnya. 

Sederet nama yang sudah tidak asing lagi bagi para pembaca setia Kompasiana turut serta dalam ajang Samber THR 2021 itu. Diikuti penulis-penulis muda berpotensi yang bukan saja enerjik tapi juga memiliki cakrawala pandang yang tak kalah hebatnya dengan para penulis senior. 

Bagi saya pribadi, even Samber THR Kompasiana 2021 tidak sekadar magnet dengan iming-iming hadiah yang menggiurkan namun, ibarat olahraga raga tinju, juga sebagai ajang sparing partner untuk mengasah kembali kemampuan menulis yang cukup lama saya tinggalkan. 

Dengan menggunakan ajian bonek, bondo nekad (berbekal tekad), iso gak iso yok opo carane (bisa atau tidak bisa bagaimana caranya) alhasil sampai hari ke-25 ini berhasil saya lampaui. Semoga saja paripurna sampai challenge yang terakhir. 

Saya berharap, even Samber THR Kompasiana 2021 menjadi salah satu aktivitas positif namun berpahala selain ibadah puasa yang saya jalankan. Semoga saja tidak merusak kualitas puasa kita di mata Allah SWT. 

Sebab tak bisa dipungkiri kalau pikiran kita tak terkecuali saya selalu tertuju pada even itu. Untuk menyelesaikan challenge demi challenge setiap harinya, one day one article. Hal itu bukan tidak mungkin menyebabkan puasa yang kita jalankan menjadi tidak khusyu, semoga saja tidak ya. 

Ada beragam aktivitas bermanfaat yang bisa saya lakukan untuk ngabuburit menjelang saatnya berbuka puasa, diantaranya : merawat tanaman hias, berolahraga ringan, merawat kolam ikan dan pastinya menjalani challenge even Samber THR Kompasiana 2021, one day one article. 

Selama menjalani challenge demi challenge ada saja sih kendala yang saya hadapi. Salah satunya ialah saya lupa mengecek kembali artikel yang ditampilkan. Tidak cukup dengan hanya melihat konsep di lembar MS Word dan laman dashboard Kompasiana namun juga harus memeriksa ulang tampilan setelah menekan tombol tayang. 

Itu saya alami sendiri ketika menulis artikel yang berkaitan dengan ayat suci Al-Quran dengan format Latin Arab, Surat Al-Baqarah ayat 183 dan Surat Al-Fatihah semua ayat (7 ayat). Padahal di konsep MS Word dan laman dashboard Kompasiana sudah benar, ternyata begitu dipublish ayat-ayatnya berantakan tidak keruan. 

Sedihnya lagi, kejadian itu baru saya ketahui esok harinya. Untung saja ada seorang admin yang berbaik hati bak malaikat yang turun dari kahyangan, mengingat hal itu berkaitan dengan ayat-ayat suci Al-Quran. Jadi kekeliruan yang sebenarnya tidak disengaja bisa jadi fatal akibatnya bila tidak segera diperbaiki. 

Satu lagi yang mengesankan selama saya mengikuti challenge Samber THR Kompasiana 2021 ialah munculnya sosok Mas Bambang Syairudin yang biasa saya sapa bosque. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun