Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Berzakat Online Oke, Yuk Jangan "Ujub" ya!

6 Mei 2021   16:15 Diperbarui: 6 Mei 2021   16:26 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ancaman Allah dan Rasul-Nya 

Na'uzubillahiminzalik, sebenarnya sayang sekali ketika kita sudah capek-capek beramal, apakah itu lewat zakat online maupun offline meski tak seorangpun mengetahuinya tapi di mata Allah tidak berarti sama sekali karena di dalam qalbu kita ada perasaan ujub meski seukuran zarrah sekalipun karena Allah Maha Mengetahui atas segala sesuatu baik yang nampak maupun yang tidak. 

Seperti firman Allah yang tersurat dan tersirat dalam surat Luqman ayat 18 yang artinya : "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri". 

Banyak sekali hadis Rasulullah yang menyinggung masalah sifat ujub ini beberapa diantaranya berbunyi : "Tiga hal yang membawa pada jurang kebinasaan: (1) tamak lagi kikir, (2) mengikuti hawa nafsu (yang selalu mengajak pada kejelekan), dan (3) ujub (takjub pada diri sendiri)". (Hadis Riwayat Abdur Razaq dan Hasan). 

Adapun bunyi Hadis Riwayat Thabrani, yaitu : "Terdapat tiga hal yang membinasakan pahala di antaranya kekikiran yang diperturutkan, hawa nafsu yang diumbar dan kekaguman seseorang pada dirinya sendiri". 

Seperti sabda Rasulullah SAW dalam Hadis Riwayat Nasa'i : "Bahwa tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat perasaan sombong meskipun hanya sebesar biji sawi". 

Masih dalam Hadis Riwayat Nasa'i dijelaskan bahwa : "Tidak akan masuk surga orang yang suka menyebut-nyebut kembali pemberiannya, seorang yang durhaka, dan pecandu minuman keras". 

Sementara dalam Hadis Riwayat Baihaqi disebutkan bahwa : "Seseorang yang menyesali dosanya, maka ia menanti rahmat Allah. Sedangkan seseorang yang merasa ujub, maka ia menanti murka Allah". 

Sebagaimana juga dijelaskan dalam Hadis Riwayat Al-Bukhari yaitu : "Ketika seorang lelaki berjalan dengan mengenakan pakaian yang necis, rambut tersisir rapi sehingga ia takjub pada dirinya sendiri, seketika itu Allah membenamkannya hingga ia terpuruk ke dasar bumi sampai hari kiamat". 

Memang tidak dilihat orang lain, tapi itu merupakan bahaya yang nyata dari seseorang yang selalu menyanjung diri sendiri atau bersikap ujub. 

Seseorang yang bersikap ujub umumnya tidak disukai serta dijauhi banyak orang lantaran tanpa sadar ia sering menganggap remeh orang lain. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun