Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Mengikis Logam, dengan "Batu Ungkal" hingga Mesin Gerinda

1 April 2021   21:39 Diperbarui: 2 April 2021   04:02 1414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menghaluskan permukaan benda (logam) dengan mesin gerinda tangan (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Siapa bilang urusan dalam rumah (dapur) remeh temeh? Enggak lha yaw. Urusan rumah wabil khusus bagian dapur justru amat krusial he..he..he.. . 

Coba Anda bayangkan, suatu ketika pas Anda mau makan malam dan merasa perlu menghangati sayur atau lauk yang tersedia di atas meja, pas itu pula tiba-tiba kompor mati gegara regulator LPG lagi trouble. 

Anda mencoba membetulkan tapi malah tuas pengunci regulator tadi menjadi patah (rusak) sedangkan di rumah Anda tak punya regulator cadangan. 

Sedihnya lagi harga regulator LPG yang Anda punya itu lima ratus ribu ke atas. Kebetulan saat itu Anda sedang enggak siap uang. 

Masalah dapur lainnya, misalnya suatu ketika istri Anda ingin membuat rawon daging. Pas hendak memotong daging rawonan, pisaunya enggak tajam alias kethul (tumpul) he..he..he.., mungkin istri Anda akan nggerundel (kecewa) karena pisaunya tidak tajam. 

Tentu Anda tidak membiarkan hal itu terjadi lagi. Anda bisa menajamkan (mengasah) pisau tadi dengan batu ungkal atau kalau di rumah ada mesin gerinda ya bisa digerinda karena gerinda listrik untuk zaman sekarang ini sudah biasa dimiliki oleh kebanyakan orang, seperti halnya perkakas rumah tangga lainnya. 

Batu ungkal (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Batu ungkal (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sampai sekarang kalau untuk keperluan menajamkan pisau biasanya saya sendiri masih menggunakan batu ungkal karena selain murah juga tidak memerlukan energi listrik. Hanya perlu tenaga kita dan ketelatenan untuk menggosok-gosokkan pisau pada permukaan batu ungkal. 

Batu ungkal biasanya memiliki dua permukaan, satu sisi bertekstur kasar dan sisi lainnya lebih halus. Terserah pilih yang mana yang penting pisau dapur Anda bisa tajam kembali. 

Kikir logam (besar) dan kikir mata gergaji kayu (kecil) (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Kikir logam (besar) dan kikir mata gergaji kayu (kecil) (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Berbicara seputar aktivitas menajamkan atau memperhalus permukaan suatu benda saya jadi teringat alat bernama kikir (bukan pelit he..he..he..). 

Kikir merupakan sebuah alat yang terbuat dari logam tertentu (mungkin baja berkualitas bagus) sehingga bagian yang bertekstur (kasar) tidak mudah aus ketika digosok-gosokkan dengan benda lain apakah itu berupa besi (logam), kayu, gigi, kuku dan sebagainya. 

Sebab itu ada kikir untuk besi dan logam lainnya. Untuk gigi dan kuku juga ada kikirnya. Kikir pada kuku biasanya jadi satu dengan alat potong kuku. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun