Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Bebek Kwek-kwek, dari Sentra hingga Manfaatnya bagi Tubuh Kita

13 Maret 2021   05:32 Diperbarui: 4 April 2021   05:30 1003
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sentra bebek di Pabean Cantikan Surabaya (Dokumentasi Mawan Sidarta)

Bagi warga Surabaya, Pasar Pabean merupakan pasar induk, tempat para pedagang kecil (bakul) mengulak berbagai kebutuhan (pangan) sehari-hari termasuk ikan, daging, kepiting dan beraneka sayur serta bumbu dapur lainnya. Kabarnya nih selisih harganya lumayan tinggi bila dibandingkan dengan pasar-pasar tradisional lainnya. 

Sekadar informasi tambahan, bahwa Pasar Pabean Surabaya termasuk bangunan cagar budaya yang dilindungi oleh undang-undang. 

Pasar tradisional modern ini sudah ada sejak tahun 1849, ketika kala itu pemerintah kolonial Belanda masih bercokol di Surabaya. Renovasi telah berulang kali dilakukan sejak tahun 1930 hingga tampak seperti sekarang ini.  

Keluar dari bangunan pasar tapi masih di sepanjang Jalan Pabean Cantikan, sekitar lima puluh meter dari gerbang masuk Pasar Pabean terdapat stan terbuka tempat pedagang bebek. 

Kata orang-orang di pasar, para pedagang kecil, pemilik warung nasi (sego) bebek atau orang rumahan kalau berburu bebek ya di tempat ini.  

Yang dijual di stan itu bukan bebek hidup melainkan bebek-bebek yang sudah disembelih dan sudah dibersihkan bulunya. Kalau biasanya beli bebek di pasar tradisional kecil, harganya Rp. 40.000,- perekornya maka di agen bebek dekat Pasar Pabean harganya bisa Rp. 37.000,- perekornya.  

Daging bebek naik daun

Sudah sejak lama orang mengenal hewan bebek. Mungkin sejak ribuan tahun silam. Terutama masyarakat di Asia dan Asia Tenggara seperti China, Taiwan dan Indonesia. Kalau di Eropa dan Amerika mungkin masyarakat di sana lebih familiar dengan ayam negeri (ras) atau bahkan ayam kalkun.  

Dulu, orang mengonsumsi daging bebek masih sangat jarang dengan alasan macam-macam, antara lain karena dagingnya tidak seenak daging ayam, dagingnya bau amis (lebus) atau kandungan zat tertentu dalam bebek seperti lemak (kolesterol) kalau jumlahnya abnormal akan mengancam kesehatan tubuh.  

Daging bebek siap diolah menjadi beragam kuliner yang menyehatkan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Daging bebek siap diolah menjadi beragam kuliner yang menyehatkan (Dokumentasi Mawan Sidarta)
Sebagian orang enggan atau bahkan takut mengonsumsi daging bebek tapi yang dicari justru telur bebek itu sendiri. Telur bebek dimanfaatkan untuk diolah lebih lanjut menjadi telur asin. Sebagian orang lagi memanfaatkan telur bebek untuk kuliner martabak telur katanya sih rasanya lebih gurih dan maknyus.  

Belakangan bebek semakin naik daun. Meski menggema akibat buruk bila kurang bijak dalam mengonsumsi daging bebek toh sebagian orang tetap saja menjadikan beragam olahan daging bebek sebagai menu makanan sehat mereka.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun