Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Dibuat "Merinding Disko" Saat Bertualang dalam Museum Kesehatan Surabaya

4 Februari 2021   05:05 Diperbarui: 5 Februari 2021   13:55 2859
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hasil foto ronsen yang membuktikan keberadaan ilmu santet (dok. Mawan Sidarta)

Sebuah bangunan museum didirikan oleh pengelolanya dengan tujuan untuk menyimpan berbagai koleksi benda lama (kuno) yang menyertai perjalanan hidup anak manusia.

Sebuah museum dikatakan menarik mungkin karena beragam benda kuno yang disimpan, gaya arsitektur gedung yang dijadikan museum, manajemen yang bagus, tata letak (lay out) koleksi benda kuno dalam museum atau bahkan fasilitas penunjang yang berada di dalam atau di luar gedung museum.  

Prasasti penandatanganan Museum Kesehatan (dok. Mawan Sidarta)
Prasasti penandatanganan Museum Kesehatan (dok. Mawan Sidarta)
Surabaya sebagai kota tua sekaligus metropolitan kedua setelah Jakarta tentu juga memiliki sejumlah museum yang menarik. Salah satunya ialah Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH yang berada di Jalan Indrapura 17, Kemayoran, Krembangan - Surabaya.  

Museum Kesehatan Dr. Adhyatma, MPH dulunya merupakan rumah sakit kelamin yang kala itu menggunakan istilah Lembaga Penjakit Kelamin. Diresmikan oleh Dr. J Leimena sebagai menteri kesehatan waktu itu. Penandatanganan prasasti dilakukan pada tanggal 10 November 1951. Sementara upacara peletakan batu pertama dilakukan oleh Heronimus Widodo Soetopo.  

Tampak depan gedung Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Tampak depan gedung Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Setelah melalui serangkaian perbaikan dan penyempurnaan, pada tanggal 16 Desember 2003 museum diresmikan oleh Dr. Soemartono DHSA selaku kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Teknologi Kesehatan Surabaya (Puslitbang Yantekkes).

Museum Kesehatan Surabaya tak lepas dari jasa seorang perintis bernama DR. dr. Haryadi Suparto DOR MSc APU. Selang setahun kemudian yaitu tanggal 14 September 2004, Achmad Sujudi yang kala itu menjabat sebagai menteri kesehatan kembali meresmikan penggunaan Museum Kesehatan Dr. Adhyatma MPH dan terbuka untuk dikunjungi masyarakat umum.  

Tiket masuk Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Tiket masuk Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Untuk menggali informasi lebih dalam tentang Museum Kesehatan Surabaya dan apa saja daya tariknya, saya mencoba berbincang-bincang santai dengan Husnan, seorang guide (pemandu) museum. Kunjungan dan wawancara kami lakukan dua tahun yang lalu, sebelum merebaknya pandemi Covid-19, tepatnya tanggal 23 Juli 2018.  

Suara-suara yang beredar di tengah masyarakat, yang mengatakan kalau Museum Kesehatan itu angker mungkin tak terlalu berlebihan. Lah wong begitu saya masuk (dekat patung ganesha) dan menyaksikan secara sepintas ruangan sebelah dalam sontak saja bulu kuduk ini merinding disko. Untung saja sang guide dengan rendah hati berkenan menemani saya. Rasa takut sayapun menjadi hilang seketika.  

dok. Mawan Sidarta
dok. Mawan Sidarta
Seingat saya, hari itu tidak banyak pengunjung yang datang. Bahkan boleh dibilang (maaf) sepi. Ada pengunjung lain, sepasang muda-mudi dan sepertinya hanya sebentar saja datang untuk melihat-lihat koleksi lalu segera setelah itu meninggalkan museum. Tinggal kami berdua, saya dengan ditemani Husnan (40 tahun) hingga menjelang sore tiba.  

Husnan dan sebagian koleksi Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Husnan dan sebagian koleksi Museum Kesehatan Surabaya (dok. Mawan Sidarta)
Seperti mengunjungi museum pada umumnya, setelah membeli tiket masuk yang murmer seharga Rp. 1500,- lalu sayapun dipersilahkan Husnan mengisi buku tamu terlebih dulu. "Dr. Adhyatma telah berjuang keras memberantas berbagai penyakit menular yang ada di Indonesia dan rajin memberikan penyuluhan-penyuluhan kesehatan bagi penduduk miskin di daerah pedesaan" terang Husnan saat saya tanya alasan mengapa dinamakan Museum Kesehatan Dr. Adhyatma.  

Sebagian koleksi Museum Kesehatan (dok. Mawan Sidarta)
Sebagian koleksi Museum Kesehatan (dok. Mawan Sidarta)
Rute kunjungan Museum Kesehatan Surabaya ini terbagi menjadi dua, yaitu pintu 1 menuju ruangan yang berisi beragam koleksi yang berkaitan erat dengan kesehatan sejarah dan kesehatan IPTEK (ilmu pengetahuan dan teknologi). Sementara pintu 2 menuju ruang koleksi yang berisi benda-benda kuno yang erat kaitannya dengan kesehatan budaya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun