Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Penjual Kelomang yang Kreatif dan Menghibur

14 November 2018   11:30 Diperbarui: 14 November 2018   11:35 548
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ayo sewuan rek (dok.pri)

Suhu politik negara boleh memanas karena memang tahun ini adalah tahun politik menjelang pemilihan anggota legislatif (pileg) dan presiden (pilpres) pada bulan April 2019 mendatang. 

Namun bagi Romli (50) tak ada istilah tahun panas, ia bahkan tak bergeming dengan situasi politik di tanah air. Bahkan dengan kondisi ekonomi nasional yang oleh sebagian orang dianggap gonjang-ganjing itu. Yang ia pikirkan justru bagaimana dagangannya laku dan pulang dengan membawa uang untuk nafkah keluarga. 

"Sewu..sewu.., ayo sewu..sewu..., plaris joko sing nukoni (seribu..seribu.., ayo seribu..seribu.., laku pertama perjaka yang beli, red) begitu kalimat yang sempat terlontar dari mulut Romli, menawarkan dagangan kepada para pembelinya saat ia menunggui lapaknya di bagian depan sebuah Sekolah Taman Kanak-kanak (TK) beberapa waktu lalu.

Penjual kelomang (dok.pri)
Penjual kelomang (dok.pri)
Dagangan Romli bukanlah dagangan berupa makanan atau minuman yang biasa dijajakan para pedagang kecil itu. Sudah beberapa tahun ini ia menjalani hidup sebagai pedagang keliling mainan anak-anak. 

Semenjak di PHK dari sebuah perusahaan swasta multinasional kehidupan ekonomi keluarganya menurun drastis. Untung saja ia segera beralih profesi dan kini menjalani kesehariannya sebagai pedagang mainan anak-anak yang harus memajang dagangannya dari satu sekolah ke sekolah lainnya. 

Romli tidak pernah mengenal rasa lelah, meski panas ataupun hujan ia terjang saja agar bisa tetap berjualan selagi badannya masih sehat. Ia dengan tekun melakoni profesinya yang mungkin dipandang remeh oleh sebagian orang.

Menghibur sulap dengan pentol korek api (dok.pri)
Menghibur sulap dengan pentol korek api (dok.pri)
Sebagai penjual mainan anak-anak, apa yang dijajakan Romli itu terbilang unik. Yap..mainan anak-anak tapi bukan sekedar mainan. Lapak yang digelar Romli berisi mainan gambar artis, suvenir yang ditempatkan dalam kemasan plastik mika, kelomang dan beberapa jenis mainan anak-anak lainnya.

Nah mainan yang berupa kelomang itulah yang menyita perhatian para pembeli yang sebagian besar adalah anak-anak sekolah. Uniknya lagi selain menjajakan dagangannya itu, Romli juga mempertontonkan kemahirannya bermain sulap kecepatan tangan (quick hand trick) dengan menggunakan media pentol korek api dan seutas tali. 

Bermain sulap dengan seutas tali (dok.pri)
Bermain sulap dengan seutas tali (dok.pri)
Anak-anak sekolah dan para orang tuanya dibuat terbengong dan terkesima dengan gaya sulap ala Romli. Mereka bukan hanya membeli mainan tapi juga merasa terhibur. 

Semua jenis mainan dibandrol Romli dengan harga meriah yakni hanya seribu rupiah saja perbijinya. Untuk kelomang berukuran besar, satu ekor dijual seharga seribu sedangkan yang kecil-kecil seribu rupiah bisa dapat dua atau tiga ekor kelomang.

Sekedar tambahan informasi, mungkin ada yang belum tahu, sebagian orang ada yang menyebut kelomang dengan istilah umang-umang. Masa kecil kami dulu menyebut kelomang dengan nama keong begitu saja. Padahal kelomang dan keong itu sebenarnya dua nama hewan yang berbeda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun