Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mencicipi Nikmatnya "Kue Peluit" yang Menggugah Selera

22 Oktober 2018   13:10 Diperbarui: 22 Oktober 2018   13:14 535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampakan kue putu (dok.pri)

Nama jajanan (kue) berikut ini mengingatkan kita akan nama orang yang berasal dari Pulau Bali. Yap..Kue Putu namanya. 

Kue putu terbilang unik bukan lantaran mirip dengan nama orang Bali melainkan tidak setiap saat kita menemukan kue ini. Lalu kapan dan di mana kita bisa menemukan kue putu? 

Untuk bisa menikmati kue putu biasanya seseorang harus menunggu penjualnya ider (keliling) dulu dari kampung ke kampung. 

Kue putu biasanya sih dijajakan berkeliling dengan menggunakan sepeda ontel atau motor pada malam hari atau sore. 

Meski kita sudah mengetahui kebiasaan (jam kerja) penjual kue putu saban harinya, namun bila belum beruntung ya nggak ketemu juga. 

Seiring dengan bergulirnya roda zaman, para penjual kue putu tadi lambat laun mengalami kepunahan he..he..

Mungkin sang penjual kue putu merasa terbatas jam kerjanya (sore atau malam saja), tidak bisa bebas dan leluasa berjualan, misalnya mulai pagi hingga petang seperti layaknya para pedagang kue lainnya.

Atau zaman now sudah terlalu banyak penganan tak terkecuali kue-kue yang siap dinikmati tanpa harus menunggu penjualnya keliling pada sore atau bahkan malam hari.

Dicetak dengan ruas bambu 

Peluit, ciri khas kue putu (dok.pri)
Peluit, ciri khas kue putu (dok.pri)
Selain tidak setiap waktu kita bisa menemukan kue putu meski di toko kue atau pusat jajan pasar sekalipun.

Keunikan lainnya ialah kue putu ini dicetak dengan silinder (tabung) bambu namun berukuran kecil. Garis tengah bambu panjangnya kira-kira 3 sentimeter, tinggi tabung bambu 3 -- 4 sentimeter. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun