Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Confero, Mobil Multiguna untuk Hidup yang Lebih Baik

5 Januari 2018   02:44 Diperbarui: 5 Januari 2018   03:36 5001
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi masyarakat Indonesia dewasa ini, mobil seolah sudah menjadi kebutuhan utama. Kini orang mulai menganggap mobil sebagai barang biasa dan bukan “wah” (mewah, red) lagi. Dulu mobil mungkin hanya dimiliki oleh kalangan terbatas yakni yang berkelebihan uang (kelompok the have) saja namun sekarang tidak. Kalangan yang tergolong ke dalam kelas ekonomi menengah nyatanya juga banyak yang bermobil, hal itu boleh jadi karena kebutuhan akan mobil yang mendesak, ditunjang pula dengan harga mobil yang semakin terjangkau.

Gaya hidup sebagian masyarakat kota besar seperti Jakarta dan Surabaya serta kota-kota lain yang ada di sekitarnya menjadikan mobil ini sebagai kebutuhan utama melebihi rumah tinggal. Mereka lebih memilih mengontrak rumah terlebih dulu asalkan punya mobil. Bagi mereka mobil merupakan alat transportasi yang sangat vital untuk bekerja, belanja atau bahkan kuliah, walau sebenarnya naik kendaraan roda dua (motor) juga bisa namun lagi-lagi sebagian dari mereka sudah telanjur terbelenggu rasa “gengsi” (prestige) yang tinggi.

Nggak keren statusnya kalau tidak bermobil, begitu kira-kira persepsi mereka. Mereka merasa dengan memiliki atau bahkan sekedar terlihat menggunakan mobil saja sudah merasa diri atau kedudukannya tinggi di mata rekan-rekan kerja, teman kuliah atau masyarakat di sekitarnya. Singkat kata apapun motif atau alasan seseorang merasa perlu memiliki mobil yang pasti kini mobil sudah menjadi kebutuhan utama selain bahan pangan (makanan), sandang (pakaian) dan tempat tinggal (rumah).

Entah seperti apa mekanismenya, masyarakat di daerah pun kini ikut terkena imbas gaya hidup masyarakat kota besar, mereka mulai menjadikan mobil, apapun jenis mobil itu sebagai kebutuhan utama. Selain mobil berjenis pick up, truk, sedan, sport (Sport Utility Vehicles / SUV) yang banyak beredar di masyarakat, mobil berbadan lebar sejenis minibus (Multi Purpose Vehicles / MPV) juga tak kalah banyak peminatnya.

Kenyataan menunjukkan masih hampir 90 % bahkan lebih masyarakat Indonesia  masih fanatik dengan mobil-mobil MPV branded (bermerek) yang nota bene buatan negara Jepang. Dari sisi harga, mobil-mobil berjenis MPV (minibus keluarga) produksi Jepang tadi termasuk yang cukup mahal harganya. Sementara masih ada sebagian masyarakat di Indonesia yang sebenarnya juga membutuhkan mobil berjenis MPV tapi dengan harga yang lebih terjangkau.

Untuk menjawab problematika  itu maka oleh investor asal Cina bekerja sama dengan General Motors dibangunlah PT. SAIC-General Motors-Wuling (SGMW) yang beralamat di Greenland International Industrial Center (GIIC) Blok BA No. 1, Deltamas, Cikarang, Bekasi – Jawa Barat – Indonesia , Jl. Tol Jakarta – Cikampek KM 37, Kode Pos : 17530.

PT. SGMW atau Wuling Motors merupakan pabrikan mobil asal Cina yang mengedepankan konsep “Drive For A Better Life” yang kurang lebih maknanya ialah bahwa kehadiran mobil-mobil berjenis MPV produksi negara tirai bambu itu diharapkan mampu membantu berbagai aspek kehidupan keluarga-keluarga di Indonesia agar menjadi lebih baik. Setelah diresmikan pengoperasiannya pada Bulan Agustus 2017 yang baru lalu, Wuling Motors kini memiliki 53 dealer yang tersebar di berbagai penjuru tanah air.

PT. SGMW atau Wuling Motors tahun ini merilis mobil Confero S (baca Confero Sporty) yang belakangan sangat fenomenal dan sebagian kalangan pecinta otomatif menganggapnya sebagai saingan berat mobil berjenis LCGC (Low Cost Green Car) dan MPV produksi Jepang.

Beberapa mobil berjenis LCGC yang banyak kita temukan di pasaran di antaranya Daihatsu Ayla, Daihatsu Sigra, Toyota Agya, Toyota Calya, Suzuki Karimun, Honda Brio, Datsun Go, Datsun Panca dan masih banyak lagi merk dari pabrikan mobil selain Negara Jepang.

Beberapa merk mobil berjenis MPV yang saat ini digandrungi masyarakat Indonesia antara lain Daihatsu Luxio, Daihatsu Xenia, Honda Mobilio, Suzuki Ertiga, Suzuki APV, Toyota Avanza, Toyota Kijang Innova, Toyota Alphard, Honda Freed, Nissan Grand Livina, Mitsubishi Xpander dan lainnya.

Sebagai pendatang baru, mobil Confero S tentu mengundang rasa penasaran mereka yang getol dengan dunia otomotif atau bahkan masyarakat awam yang memang sedang membutuhkan mobil baru. Confero S merupakan mobil berteknologi canggih dan tak mau tertinggal dengan merk-merk mobil yang sudah ada. Keluarga-keluarga di Indonesia umumnya menyukai mobil berbadan besar, kira-kira sejenis minibus, karena dianggap mampu menampung anggota keluarga yang jumlahnya cukup banyak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun