Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Dipijat Perlahan Rasanya Nikmat, Khasiatnya Manjur di Badan Enak

3 Januari 2018   18:37 Diperbarui: 5 Januari 2018   20:35 1203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mengurut dengan Geliga Krim setelah mendaki (dok.pri)

Seasyik-asyiknya melakukan perjalanan (traveling) toh pada akhirnya akan menyisakan rasa capek atau pegal. Apalagi kalau travelingnya berakhir dengan menyedihkan seperti sakit atau cedera. Acara traveling sesederhana apapun namanya tetap membutuhkan persiapan mental dan fisik (stamina). Saya setuju dengan pendapat yang mengatakan bahwa every place is travel destination, setiap tempat bisa menjadi objek destinasi (wisata). 

Tidak hanya jalan-jalan ke gunung saja yang memerlukan persiapan fisik dan mental, mengunjungi rumah keponakan meski letaknya tak jauh dari tempat tinggal kami itupun tetap memerlukan persiapan fisik dan mental serta perencanaan, dan bagi saya itu sudah merupakan acara traveling lho.

Saya atau sebagian dari Anda mungkin sependapat kalau acara traveling yang dilakukan atas kemauan dan dana sendiri akan terasa berbeda bila dibandingkan dengan kalau dibiayai pihak lain dimana segala sesuatunya (transportasi, akomodasi dan uang saku) disediakan oleh sponsor (penyelenggara). Seberat apapun acara traveling yang dilakukan seseorang tapi bila ditunjang sponsor pasti akan terasa lebih ringan dan pastinya hati merasa senang. 

Suasana hati, sedikit atau banyak pasti akan berpengaruh pada ending acara traveling yang kita lakukan. Namun bagi traveler sejati, berangkat traveling atas inisiatif dan biaya sendiri atau didanai nilai rasanya tidak akan berbeda nyata alias sama karena memang baginya traveling sudah menjadi kebutuhan utama seperti halnya makan, pakaian dan kebutuhan akan tempat tinggal.

Naik-Turun Gunung Bisa Menyebabkan Nyeri Otot

Trap tangga menuju Gua Langsih di Puncak Gunung Surowiti (dok.pri)
Trap tangga menuju Gua Langsih di Puncak Gunung Surowiti (dok.pri)
Meski belum terkategori advanced (ahli / mahir) untuk dunia pendakian (mountaineering) namun acara traveling ke gunung sudah saya lakukan sejak beberapa tahun yang lalu. Untuk menjajal seberapa kuat stamina saya dalam mendaki, beberapa pegunungan menjadi ajang latihan saya diantaranya Gunung Surowiti di kawasan Panceng - Gresik, Jawa Timur. 

Untuk bisa sampai di bagian puncak gunung di mana di sana pula terdapat Gua Langsih sebagai tempat bermunajad Sunan Kalijaga sewaktu masih muda, saya harus melewati ratusan anak tangga dari coran  semen yang melingkari Gunung Surowiti. Naik-turun ratusan trap tangga menuju puncak Gunung Surowiti lumayan menguras tenaga saya. Namun saya sanggup melewatinya dengan baik.

1000 trap tangga di Gunung Wonosalam, Jombang - Jatim (dok.pri)
1000 trap tangga di Gunung Wonosalam, Jombang - Jatim (dok.pri)
Kembali saya menjajal stamina saya dengan naik-turun tangga di kawasan Gunung Wonosalam, Jombang -- Jawa Timur. Kali ini jumlahnya bukan ratusan lagi melainkan sudah mencapai seribu trap tangga dari coran semen. Bisa dibayangkan betapa lelahnya badan ini terutama bagian lutut dan betis. Wonosalam merupakan dataran tinggi dengan panorama alam yang sedap dipandang mata. Wonosalam juga dikenal sebagai sentranya buah durian.

Bergelayutan menuju Gua Damarwulan, Wonosalam - Jombang (dok.pri)
Bergelayutan menuju Gua Damarwulan, Wonosalam - Jombang (dok.pri)
Di kawasan itu pula saya bisa menemukan gua yang airnya diyakini berkhasiat obat. Ya, Gua Damarwulan namanya, sebuah gua yang bagi sebagian orang masih dianggap keramat. Konon di gua itu dulu dijadikan tempat samadi tapa brata bagi Patih Udara (Jawa = Maudoro) yang tak lain adalah ayahanda Damarwulan, seorang kesatria dari Majapahit. 

Gua Damarwulan menjadi jujugan Patih Udara untuk bersamadi, mencari ilham guna mengatasi kemelut yang menimpa Majapahit di akhir kekuasaannya. Untuk mencapai Gua Damarwulan ternyata tidak mudah, selain harus melewati 1000 trap tangga juga harus bergelayutan seperti Tarzan pada perakaran pohon tua di tepi gua. Perakaran ini fungsinya sebagai tangga naik menuju Gua Damarwulan karena satu-satunya cara untuk bisa mencapai mulut gua.

Untuk acara traveling yang membutuhkan stamina ekstra untuk bertualang (adventure) biasanya saya selalu sedia cairan obat gosok, balsem atau Geliga Krim yang fungsinya membantu mengatasi rasa pegal pada kaki atau bagian tubuh lainnya terutama punggung setelah membawa ransel berisi kamera dan beraneka perbekalan lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun