Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Juwet, Buah Langka yang Berkhasiat

23 Oktober 2017   12:11 Diperbarui: 24 Oktober 2017   04:40 11666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagian dari kita pasti pernah mengenal atau mendengar nama "buah juwet". Yap, juwet atau ada juga yang menyebut dengan istilah "duwet" atau "buah jamblang" merupakan buah yang kini langka keberadaannya. Waktu masih duduk di bangku Sekolah Dasar (SD), kira-kira 40 tahun yang lalu, saya masih sangat akrab (familiar) dengan buah yang bentuknya sepintas mirip anggur itu.

Setiap hendak jajan saat jam istirahat, penjual buah juwet selalu terlihat di halaman sekolah, berada dekat penjual makanan lainnya. Buah juwet kala itu masih populer dan banyak saya temukan di sekitar tempat tinggal kami. Mudah sekali menemukan buah juwet karena keberadaannya belum tergantikan oleh buah anggur, apel, jambu, mangga, jeruk, melon dan buah-buahan lainnya yang sedang populer saat ini, selain itu harganyapun sangat murah. Dengan hanya 5 atau 10 rupiah saja sudah dapat sebungkus buah juwet.

Bungkusnya berupa contong (kemasan/bungkus berbentuk kerucut, red) dari kertas koran bekas atau buku-buku tulis/diktat pelajaran yang sudah tak terpakai. Kalau sekarang pembungkusnya ya dari bahan plastik atau tas kresek.

Sebagian teman-teman kami suka menamakan juwet dengan sebutan "anggur meduro (Anggur Madura, red)" karena buah yang berwarna ungu kehitaman itu kabarnya banyak kita temukan di Pulau Madura. Para penjualnya juga rata-rata warga Madura yang notabene memang mahir berdagang buah-buahan khususnya berdagang buah juwet. Uniknya lagi nih sehabis memakan buah juwet biasanya timbul warna ungu kehitaman di bibir dan permukaan gigi kita. Hal itu pula yang sering menjadi bahan ledekan (olok-olokan) teman-teman masa kecil kami.

Buah juwet yang mulai langka (dok.pri)
Buah juwet yang mulai langka (dok.pri)
Beberapa tahun lalu saya masih sempat menemukan buah juwet di lapak pedagang buah yang ada di kawasan Wiyung, Surabaya. Saat itu harga sekilonya lumayan mahal yakni 20 ribu. Masih lebih mahal harga buah juwet ketimbang harga sekilo buah pear Yale yang dipajang di mal. Kini lapak penjual buah juwet sudah tidak terlihat lagi. Apakah sudah pindah tempat, si penjualnya sudah enggan berjualan atau buah juwetnya yang memang sudah langka?

Buah juwet yang sudah tua dan siap untuk dikonsumsi biasanya ditandai dengan warna kulit buah yang ungu kehitaman sampai hitam, daging buahnya empuk, rasanya sedikit asam, sepet namun rasa manisnya tetap dominan. Untuk mengatasi rasa asam dan sepet biasanya kami menambahkan sedikit garam dapur, dengan begitu makan buah juwet akan terasa lebih enak.

Entah ini mitos atau fakta, zaman dulu sebagian orang menganggap pohon juwet itu angker, sering dijadikan sarang mahluk gaib seperti genderuwo atau dedemit lainnya. Anehnya di era gadget seperti sekarang ini masih saja ada orang yang mempercayai tahayul itu.

Terlepas dari adanya mitos dan keberadaan buah yang memiliki nama ilmiah Syzygium cumini itu, ternyata buah juwet memiliki banyak sekali manfaat bagi tubuh kita. Beberapa penyakit berat seperti diabetes melitus, kanker dan jantung bisa dicegah/diatasi dengan rajin mengonsumsi buah juwet.

Buah juwet (bijinya) mengandung bahan obat yang kabarnya bisa menekan kadar gula darah hingga 30%. Kadar gula darah inilah yang biasanya dijadikan acuan bagi penderita diabetes. Di dalam 100 gram buah juwet terkandung 55 mgr unsur Kalium yang berperan dalam mengatasi tekanan darah tinggi (hipertensi). Hipertensi inilah yang sering memicu terjadinya serangan jantung. 

Ekstrak buah juwet banyak mengandung antioksidan. Zat antioksidan bekerja aktif menangkal radikal bebas sebagai pemicu munculnya sel-sel kanker. Kandungan asam galat, asam malat, asam oksalat dan tanin pada daun, batang, biji dan kulit pohon juwet berkhasiat sebagai anti bakteri, anti malaria serta berfungsi menjaga kesehatan mulut, saluran pencernaan dan lambung (maag). 

Selain itu di dalam buah juwet juga terkandung vitamin C, kalsium, kalium dan zat besi yang sangat baik bagi peningkatan kekebalan tubuh serta pertumbuhan tulang dan gigi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun