Mohon tunggu...
Mawan Sidarta S.P.
Mawan Sidarta S.P. Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling, Pemerhati sejarah (purbakala) - lingkungan - masalah sosial - kebudayaan, Kreator sampah plastik

Lulusan S1 Agronomi Fakultas Pertanian Universitas Jember. Pernah bekerja di perusahaan eksploitasi kayu hutan (logging operation) di Sampit (Kalimantan Tengah) dan Jakarta, Projek Asian Development Bank (ADB) pendampingan petani karet di Kuala Kurun (Kalimantan Tengah), PT. Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) Surabaya. Sekarang berwirausaha kecil-kecilan di rumah. E-mail : mawansidarta@yahoo.co.id atau mawansidarta01@gmail.com https://www.youtube.com/channel/UCW6t_nUm2OIfGuP8dfGDIAg https://www.instagram.com/mawansidarta https://www.facebook.com/mawan.sidarta https://twitter.com/MawanSidarta1

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Pahlawan Gresik Ini Makamnya Menyeramkan!

10 November 2013   11:08 Diperbarui: 4 April 2017   17:41 7052
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_300586" align="aligncenter" width="550" caption="Batu nisan kuno dari batu andesit dengan cungkup makam uang unik"][/caption]

10 November 2013 ini diperingati Bangsa dan Negara Indonesia sebagai hari pahlawan. Hari pahlawan sebenarnya merupakan bentuk “penghormatan” rakyat dan bangsa kita kepada peristiwa pertempuran melawan Belanda dan sekutunya yang terjadi di Kota Surabaya pada 10 November 1945 silam. Pertempuran yang “mencengangkan” dunia itu telah menelan korban jiwa, harta benda dan perasaan yang tak terkirakan. Keberanian dan perjuangan Arek-Arek Surabaya melawan tentara sekutu inilah yang kemudian diperingati sebagai hari pahlawan.

[caption id="attachment_300589" align="aligncenter" width="443" caption="Gapura menuju kompleks makam Pusponegoro"]

13840542961948444456
13840542961948444456
[/caption]

Jauh-jauh hari sebelum peristiwa 10 November 1945 di Surabaya, kisah kepahlawanan juga dikumandangkan oleh seorang tokoh di Gresik. Adalah Kyai Tumenggung Pusponegoro, bupati pertama Kota Gresik, perjuangannya bukan untuk melawan Belanda dan sekutunya namun dari beliaulah kemudian lahir bupati-bupati dan pemimpin besar daerah di propinsi Jawa Timur dan Tengah.

[caption id="attachment_300591" align="aligncenter" width="550" caption="Gapura di dalam kompleks makam Pusponegoro "]

13840544051923480
13840544051923480
[/caption] Untuk mengenang jasa pahlawan masyarakat Gresik ini, Anda bisa mendatangi kompleks pekuburannya di samping makam Maulana Malik Ibrahim yang berada di Desa Gapuro(a) Wetan. Gapura antik, prasasti dan nisan kuno yang berada di kompleks makam beliau memberi kesan angker dan suasana magis.

Cukup lama kami berada di dalam kompleks makam Maulana Malik Ibrahim. Setelah berdo’a secara khusyuk bersama-sama dengan para peziarah lain, kunjungan kami selanjutnya adalah kompleks pusara Kyai Tumenggung (KT) Pusponegoro yang menjadi bupati pertama Kota Gresik. Untuk menuju kompleks makam Bupati Pusponegoro bisa melalui area makam Maulana Malik Ibrahim, karena kedua kompleks ini memang bersebelahan.

[caption id="attachment_300594" align="aligncenter" width="550" caption="Prasasti di kompleks makam Pusponegoro"]

1384054622445002746
1384054622445002746
[/caption]

Ada yang istimewa saat pertama kali memasuki kompleks makam Bupati Pusponegoro ini. Pintu gerbang (gapura) terlihat sederhana, kuno dan kokoh. Di bagian atasnya adatulisan menggunakan huruf Jawa dan latin nama bupati pertama Gresik ini.

Kompleks makam ini cukup luas. Seperti makam para aulia atau tokoh besar lainnya, pohon kamboja selalu ditanam dan tumbuh subur di antara batu nisan yang ada. Batu-batu nisan yang tersebar di kompleks makam Pusponegoro bentuknya kuno berukuran sangat besar dan terbuat dari batu gunung (andesit). Kekunoan batu nisan itu member kesan “angker” sekaligus “kewibawaan” sang tokoh semasa hidupnya.

[caption id="attachment_300596" align="aligncenter" width="550" caption="Makam kerabat Bupati Pusponegoro"]

1384054885462528344
1384054885462528344
[/caption] Kami melihat ada beberapa gapura di dalam kompleks makam ini. Masing-masing gapura di dalamnya berisi beberapa batu nisan kuno. Untuk satu keluarga biasanya dibuatkan satu gapura. Cungkup makam terbuat dari batu kapur (karst) dengan beberapa batu nisan kuno di dekatnya. Cungkup makam semuanya dalam keadaan terkunci termasuk pusara Raden Pusponegoro. Sayang kami tidak bisa melihat lebih dekat batu nisan bupati pertama kota yang terletak di pantai utara Pulau Jawa ini. [caption id="attachment_300601" align="aligncenter" width="550" caption="Pendopo di kompleks makam Pusponegoro"]
1384055666846885552
1384055666846885552
[/caption] Di sebelah makam beliau pengunjung akan menemukan makam putra tertua sang bupati. Beliau adalah Tumenggung Djoyonegoro. Semasa hidupnya Raden Djoyonegoro dikenal pemberani dan sakti mandraguna. Konon dengan pusakanya dan sumpit (tulub) saktinya beliau mampu menghabisi lawan-lawannya. Dalam sebuah riwayat diceritakan bahwa sumpit sakti Raden Djoyonegoro ini selalu tepat pada sasaran. Ia selalu mengenai mata musuh-musuhnya. Sehingga pasukan lawan dibuat kewalahan dan akhirnya menyerah.

[caption id="attachment_300602" align="aligncenter" width="550" caption="Bejana air kuno dari batu andesit di kompleks makam Pusponegoro"]

1384055867550177591
1384055867550177591
[/caption]

Batu nisan kuno yang tersebar di pekuburan ini kurang bisa dikenali satu persatu karena memang tidak dicantumkan nama orang yang dimakamkan di sana. Sebelum memasuki gapura pusara Pusponegoro, pengunjung akan melihat sebuah prasasti cantik dengan tulisan Jawa. Dibuat tahun berapa dan apa isinya kami juga belum mengetahuinya. Yang pasti keberadaan prasasti yang diperkirakan terbuat dari batu andesit ini akan menambah pesona kompleks makam dengan bebatuan nisan berukuran sangat besar ini.

Di dalam area makam, pengunjung bisa menyaksikan bejana air yang terbuat dari batu andesit. Untuk keperluan tertentu, peziarah bisa memanfaatkan air dalam bejana kuno ini.

Pemandangan menarik lainnya yang bisa Anda temukan di pekuburan ini adalah keberadaan batu pendek berukir dengan tulisan Jawa yang ada di pintu masuk pusara Pusponegoro. Entah apa yang tersurat di dalam tulisan itu kami juga belum mengetahuinya. Di bagian atasnya dihiasi dengan ornamen meruncing. Sehingga menyita perhatian para pengunjung makam ini.

[caption id="attachment_300603" align="aligncenter" width="550" caption="Batu nisan kuno dari batu andesit memberi kesan mistis dan angker"]

1384056068341790370
1384056068341790370
[/caption]

Siang itu, saat kami bertandang ke sana, suasana tampak sepi. Tidak ada pengunjung lain. Hanya kami berlima. Berbeda sekali dengan kompleks makam Maulana Malik Ibrahim yang ada disebelahnya. Penuh sesak dipadati para peziarah dari berbagai daerah.

Tidak ada juru pelihara makam yang kami temui. Sehingga tidak banyak informasi tentang makam ini yang kami peroleh. Hanya ada beberapa orang yang sedang tidur di pendopo makam. Pihak pengelolah situs makam sengaja mendirikan bangunan pendopo di tengah kompleks makam, mungkin maksudnya untuk beristirahat bagi para peziarah.

[caption id="attachment_300608" align="aligncenter" width="413" caption="Gapura masuk (di dalam kompleks makam) menuju cungkup Bupati Pusponegoro"]

13840563212123975230
13840563212123975230
[/caption] Di sudut lain kompleks makam ini pengunjung akan menemukan ada beberapa batu nisan kuno yang terlihat kurang terawat. Banyak barang sisa ritual berserakan di sana. Gelas bekas minuman kopi, potongan lidi hio dan abunya, tikar, kursi dan lain-lain bisa Anda lihat di tempat ini. Entah mengapa pihak pengelolah situs makam bupati ini masih saja memberi lampu hijau kepada para pelaku ritual untuk bersemedi “ngalap berkah” di kuburan pendiri Kota Gresik ini.

Dari situs yang diterbitkan oleh keturunan Pusponegoro diketahui bahwa Tumenggung Pusponegoro ini merupakan bupati pertama Gresik pada kurun waktu 1669-1732. Beliau akhirnya wafat dan dikebumikan di Desa Gapuro Sukolilo, hanya beberatus kilometer dari alun-alun Kota Gresik. Di dalam kompleks makam juga terdapat makam para tumenggung lainnya yang masih keturunan beliau diantaranya Ario Negoro, Djoyonegoro dan Suronegoro serta para kerabat lainnya.

[caption id="attachment_300606" align="aligncenter" width="413" caption="Pintu masuk cungkup makam Bupati Pusponegoro"]

1384056224882384620
1384056224882384620
[/caption] Untuk para peziarah atau traveler pada umumnya, mudah saja menjangkau pemakaman ini. Ada banyak angkutan umum yang bisa mengantar Anda menuju kompleks pemakaman kuno ini. Atau bisa Anda lakukan dengan berjalan kaki, karena letaknya dari alun-alun Kota Gresik cukup dekat. Berjalan santai sambil menikmati panorama dan keramaian kota santri Gresik ternyata sungguh mengasyikkan!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun