Mohon tunggu...
Mawalu
Mawalu Mohon Tunggu... Swasta -

Mawalu

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Awal 2015 yang Baik, Tulisan Ini Tembus Ribuan Pembaca di Bulan Januari 2015

9 Januari 2015   00:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:31 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Tulisan aku tentang Kesaksian Korban yang Lolos dari Maut AirAsia QZ8501 yang ku tayangkan di Kompasiana pada hari Minggu sore, 4/1/2015, dari lokasi kesaksian, sampai hari ini tembus 8,000 lebih pembaca.

Ini merupakan awal yang baik di tahun 2015 ini. Tulisan itu aku buat secara spontan pada saat kesaksian berlangsung dengan menggunakan Blackberry, menulis di MemoPad sambil mendengarkan kesaksian tersebut berlangsung.

Setelah selesai kebaktian, aku edit kesalahan-kesalahan kata per kata dan korelasi antar kalimat karena pada saat kesaksian ku ketik dengan cepat tanpa edit-edit lagi. Selanjutnya, ku resize foto menjadi ukuran 600 px, yang ku jepret dengan Blackberry aku di lokasi kesaksian.

Foto-foto itu aku resize dengan menggunakan aplikasi Photo Editor Ultimate Free yang ku unduh di Blackberry World, dan upload ke Kompasiana pakai Opera Mini.setelah selesai dan rampung, tulisan itu langsung ku publish di Kompasiana pada saat itu juga.

Tak ku sangka tulisan itu mendapatkan jumlah klik yang cukup tinggi sesaat setelah ku publish tulisan itu. Ini membuatku semakin tambah semangat. Ku terus memantau perkembangan pergerakan hits pembaca yang terus merangkak naik dengan cepat dari waktu ke waktu.

Setidaknya pada bulan Desember 2015 nanti, tulisan ini sudah pasti akan menjadi salah satu tulisan terpopuler sepanjang tahun 2015 dalam Kaleidsokop Kompasiana 2015, pilihan Admin.

Well, terkadang kita menulis dengan sebegitu ngoyonya mengharapkan tulisan yang telah kita bikin setengah mati itu dibaca ribuan orang, justru yang terjadi sebaliknya, pembaca sepi, tingkat ketertarikan pun sangat kurang, sehingga seringkali bikin kecewa dan dongkol setengah mati.

Namun sebaliknya, ketika kita menulis apa adanya secara natural, dan mengalir begitu saja tanpa ada embel-embel keinginan yang macam-macam, yang terjadi justru tak disangka-sangka tembus sampai ribuan bahkan puluhan ribu pembaca.

Dari sini aku belajar, keikhlasan dalam menulis dan sesuai hati nurani, timing yang pas, akurasi, dan kecepatan menayangkan tulisan disaat suatu peristiwa sedang booming menjadi trending topic merupakan faktor penentu suatu tulisan diburu puluhan ribu ribu pembaca.

Sekalipun yang begini ini bukan hal yang baru bagi aku, karena kebanyakan tulisan-tulisan aku rata-rata dibaca oleh ribuan pembaca, namun tulisan yang dibaca ribuan pembaca memang meninggalkan kesan dan sensasi tersendiri.

Terima kasih Kompasiana.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun