Mohon tunggu...
Venty Mahendra
Venty Mahendra Mohon Tunggu... Freelancer - A perfectionist ambitious girl

A bunch of thoughts of a lonely perfectionist ambitious girl who writes all the overthinking and her negative thoughts in a poetry.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kinanti Dinanti

1 Agustus 2021   00:00 Diperbarui: 1 Agustus 2021   00:41 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
The sun setting over the hills/dokpri

Jangan minta dimengerti jika kamu sendiri saja terjebak di ruang dimensi antara sunyi dan sepi 

Sedangkan senyap adalah batasan antara resah dan pilu itu sendiri

Isak menjadi derik yang menjerit-jerit meminta untuk disenandungkan kidung akan hening yang mengantipati kesombongan diri

Kudengar binatang malam saling berkonspirasi, mengorasi caci maki alih-alih sadur akan apresiasi

Detik ini mereka saling mengasihani, kedok akan manifestasi dengki. 

Dan bersengketa batin dibisik angkara durjana. 

Menghasut gempita, mencaci semesta. 

Tenangku bertentang bimbang saling bersitegang, siapa yang pada akhir akan kau gadang-gadang? aku jalanmu pulang, atau diam bingarmu hilang?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun