Di dunia media sosial, sedang dihebohkan dengan berita tukang es teh yang di prank seorang pendakwah tersohor . Hampir semua orang ikut mencaci dan menyudutkan pendakwah tersebut dan tentu saja sebaliknya, mereka menjatuhkan rasa iba yang mendalam kepada tukang es teh sehingga berbondong-bondong para pesohor tanah air yang memberikan perhatian penuh, bahkan tidak sedikit memberikan bantuan dan hadiah.
Dari sudut pandang manapun, kita tidak bisa membenarkan perilaku yang merendahkan orang lain. Baik, dilakukan oleh seorang yang populer ataupun orang biasa. Meskipun dengan alasan apapun, perilaku atau ucapan yang mengatasnamakan sekedar "bercanda" tersebut tidak dibenarkan dan tidak boleh dijadikan sebagai sebuah pembenaran.
Terlepas dari semua itu, peristiwa tersebut menyadarkan kita bahwa jika seseorang itu akan diangkat derajatnya oleh Allah, tentu tidak akan sulit. Begitu juga yang dialami oleh Bapak si tukang es teh tersebut. Dengan peristiwa itu, semua mata tertuju padanya.Â
Hampir semua orang membicarakan dan mencari tahu beritanya. SIapa yang menyangka jika dia akan menjadi terkenal dan banyak mendapat simpati dalam sekejap mata. Jika Allah berkehendak untuk memuliakan atau menghinakan seseorang itu akan mudah bagi-Nya. Sebagaimana dalam QS. Ali Imran ayat 26:
"Katakanlah: "Wahai Tuhan yang mempunyai kerajaan, Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau kehendaki. di tangan Engkaulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Terkenalnya Bapak tukang Es Teh itu merupakan bagian dari taqdir Allah yang harus dijalaninya. Jika tidak ada peristiwa tersebut, belum tentu orang akan mengenalnya kemudian memberikan simpati yang mendalam atas kejadian yang menimpanya tersebut.
 Leewat pendakwah tersebut, meskipun dengan jalan yang kurang baik, tidak bisa dipungkiri bahwa ia menerima segala kebaikan yang Allah berikan melalui tangan-tangan dermawan.
Tak perlu berkecil hati, selalu ada hikmah dibalik segala masalah dan cobaan yang kita terima. Ada jalan keluar yang Allah berikan dari setiap kesusahan dan kesulitan yang menghadang. Ada kebahagiaan yang akan menjemput, setelah penderitaan yang menimpa.Â
Sesungguhnya setiap kesulitan ada kemudahan (inna ma'al 'usri yusro). Allah mengulang statmen tersebut sampai dua kali sebagai sebuah penegasan bahwa percayalah Allah akan membentumu dalam setiap masalahmu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H