Mohon tunggu...
Maura Natasha
Maura Natasha Mohon Tunggu... Musisi - Mahasiswi S1 Ilmu Politik, Universitas Indonesia

Menulis murni untuk keperluan akademis, tidak untuk kepentingan atau urusan politik kelompok manapun.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Orientalism: Sebuah Cara Pandang Barat untuk Timur

20 Maret 2020   14:39 Diperbarui: 20 Maret 2020   15:12 315
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dari cara pandang ini, penjajahan yang dilakukan oleh Barat dianggap sebagai bentuk civilization bagi masyarakat Timur atas dasar hal prerogatif manusia yang sejatinya merupakan hegemonisme minoritas. Dari sini, Said sampai pada kesimpulan dan penggunaan istilah Timur sebagai ‘mereka’ dan Barat sebagai ‘kita’ yang tinggal di dunia masing-masing.

Sebagai ilustrasi, ada seorang dewasa yang tumbuh di lingkungan yang kental akan musik klasik seperti Beethvonen dan Mozart. Kemudian, ia ingin mencari tahu selera musik yang sedang populer di kalangan remaja dan memutuskan untuk datang ke klub. 

Di dalam klub, ia mendapati suasana yang berbanding terbalik dengan suasana saat menghadiri sebuah orkestra. Dentuman musik modern yang begitu keras, remaja-remaja yang menggoyangkan tubuhnya dengan bebas, pakaian yang cukup terbuka, membuatnya mengalami culture shock.

Perbedaan paham yang selama ini ditanamkan dalam dirinya membuat ia mengambil kesimpulan bahwa anak remaja tidak memiliki moral dan memerlukan pendidikan etika. Sama halnya dengan para sarjana Eropa (orang dewasa), mereka membuat stereotip terhadap masyarakat Timur (remaja) atas perbedaan cara hidup dan budaya yang dianut.

Dengan menguasai pemikiran dan retorika Barat, Said berupaya melakukan gebrakan terhadap pandangan sarjana Barat atas Timur yang direpresentasikan sepihak selama berabad-abad. Said berusaha untuk membantah dan memberikan cara pandang baru bagi masyarakat Eropa mengenai kehidupan dunia Timur meskipun pandangannya sedikit condong ke arah Barat. 

Masyarakat dunia pun akhirnya belajar untuk hidup berdampingan tanpa primordialisme (merasa golongannya lebih baik dari yang lain) sehingga tercipta toleransi antar golongan. Inilah makna penting karya Orientalism milik Said, mencapai hidup harmonis antar bangsa dan antar golongan.

 

REFERENSI
Encyclopedia Britannica. 2019. Edward Said diakses melalui britannica.com pada 18 Maret 2020
Lewis, Bernard. 1982. The Question of Orientalism. New York: The New York Review of Books
Said, Edward Wadie. 1978. Orientalism. New York: Vintage Books

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun