Mohon tunggu...
Maulisa Icha
Maulisa Icha Mohon Tunggu... Human Resources - Pemberdayaan Masyarakat Tingkat Tapak

Berdomisili di Sukadana, salah satu kabupaten yang terletak di ujung Borneo Barat. Senang menulis dan melakukan perjalanan

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Zat Asam Tinggi, SETARA Gelar Praktik Pembuatan F1-Mbio

18 Oktober 2022   07:29 Diperbarui: 18 Oktober 2022   07:38 296
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kecamatan Seponti Kabupaten Kayong Utara, sebagian besar diketahui memiliki jenis tanah bergambut. Jenis tanah ini sangat identik dengan kandungan kadar zat asam yang tinggi dan pH tanah yang rendah sehingga mengakibatkan tanaman yang tumbuh menjadi tidak subur dan ini merupakan salah satu kendala yang paling sering dihadapi petani dalam bercocok tanam.

Seringkali dalam mengatasi permasalah tersebut, biasanya petani membakar lahan mereka agar abunya diharapkan dapat menurunkan asam tersebut. Namun dengan adanya peraturan pemerintah terkait larangan membakar lahan, maka metode lain kemudian ditawarkan oleh para kader Sekolah Lapang Petani Gambut (SL) melalui konsep pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan. 

Metode ini menjadi salah satu ikhtiar yang dilakukan oleh kelompok perempuan dampingan lembaga Gemawan, yang tergabung dalam Serikat Perempuan Kabupaten Kayong Utara (SETARA) dan Kader Sekolah Lapang (SL) Petani Gambut dari Lembaga Gemawan dalam menyikapi permasalahan tersebut yakni dengan berbagi pengetahuan tentang pembuatan pupuk organik cair, yakni F1-Mbio yang mereka dapatkan dari hasil belajar selama mengikuti SL gambut beberapa waktu lalu, di Kecamatan Seponti, Kabupaten Kayong Utara. 

Adapun penemu formula F-1Mbio ini dikabarkan ditemukan oleh Prof. Joko Wiryanto, yang merupakan pegiat sekaligus pemerhati di lahan gambut. 

Formula organik yang kaya akan mikroorganisme baik ini diyakini mampu mengatasi kadar asam yang tinggi dan mampu meningkatkan pH tanah sehingga jenis tanaman apapun yang akan ditanam dapat tumbuh dengan subur.

Selain murah, bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk ini juga mudah ditemui karena semua bahan terdapat disekitar lingkungan, termasuk pengaplikasiannya dilahan juga terbilang mudah.

Adapun bahan-bahannya terdiri dari, nanas, terasi, gula, tepung tapioka, air, vit B komplek, semua bahan dijadikan satu kemudian dimasak sampai mendidih. Kemudian didiamkan selama 18 jam, setelah dingin barulah ditambah sedikit kotoran ayam tang baru saja dikeluarkan dari ayamnya. Dalam pengaplikasiannya 1 liter F1-Mbio ini bisa digunakan bersama 10 liter air.

Harapannya melalui lingkar belajar petani gambut, yang diinisiasi kelompok perempuan SETARA ini para anggota dapat saling belajar, bertukar pengalaman tentang permasalahan dan solusi yang bisa dilakukan selama bertani di lahan gambut.

#kawangemawan  #petani  

#gambut  #pertanianorganik

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun