Mohon tunggu...
Maulinda Fadila
Maulinda Fadila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Legowo

Bismillah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Nilai-nilai Pendidikan Karakter dalam Pembelajaran Kontekstual

13 Juni 2022   21:01 Diperbarui: 13 Juni 2022   21:14 448
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan karakter merupakan upaya untuk meingkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran  yang mengarah kepada pembentukan karakter peserta didik dengan memfokuskan pada keteladanan, pembiasaan, dan penciptaan lingkungan yang kondusif. Karakter itu sendiri merupakan  fondasi utama dalam membangun sebuah bangsa yang besar di perlukan sebuah proses yang melibatkan banyak pihak. 

Pendidikan memiliki peranan yang sangat  setrategis dalam membentuk karakter bangsa.  Karena dalam pendidikan kualitas sumberdaya manusia sebagai penggerak roda pembangunan bangsa dapat di tingkatkan, Dan begitu juga dengan sebaliknya.

     Pendidikan yang pertama dan paling utama bermula dari keluarga, karena seorang anak  mulai mengenal  lingkungan pertamanya adalah keluarga. Sehingga lebiasaan dalam keluarga merupakan cerminan dalam pembentukan kepribadian. Dan kepribadian seorang ini lambat laun akan mejadikan sebuah karakter. 

Pendidikan sangat erat sekali  kaitannya degan pembetukan karakter , apabila karakter yang di bangun oleh setiap keluarga dapat di lakukan dengan baik maka karakter bangsa ini akan terbangun pula dengan baik.

     Lingkungan sekolah merupakan institusi pendidikan yang sangat penting perannya dalam dalam mewujudkan tujuan pembangunan bangsa ini. Dalam Undang-Undang Repiblik Indonesia ( UUD RI nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional) bab 2 pasal 3: ''pendidikan nasional berfungsi megembangkan kemampuan dan membetuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, 

bertujuan berkembangnya potensi peserta didik, agar menjadi manusia yang ber iman dan bertaqwa kepada tuhan YME, beakhlakul karimah, sehat beilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan mejadi warga Negara yang demokratis serta bertanggungjwab''.

     pembelajaran konstektual merupakan suatu proses pendidikan yang bertujuan memebantu siswa melihat makna dalam bahan belajar yang mereka pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks sehari-hari, yaitu dengan konteks lingkungan pribadi, social dan budaya.

Jadi melalui pembelajaran konstektual nilai-nilai dalam karakter peserta didik megenal, menyadari, peduli dan meginternalisasikan nilai-nilai serta menjadikannya perilaku yang secara sadar ataupun tidak sadar melakukannya dengan ketulusan dan keikhlasan dalam kehidupan bermasyarakat. Sesuai dengan ajaran dari  Ki Hajar Dewantara Yaitu '' ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani '' merupan dambaaan dari perwujudan tujuan pendidikan nasional.

DAFTAR PUSTAKA
Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi Pendidikan Dasar Dan Menengah. Jakarta; Depdiknas. Jakarta.
UU.(2003). UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional depdiknas.jakarta.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun