Mohon tunggu...
Maulidina Fitriani
Maulidina Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Pendidikan Indonesia

Hello!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

KKN Tematik UPI Bidang Literasi Baca Tulis: Meningkatkan Literasi Baca Tulis, Tips Peran Parenting Menumbuhkan Literasi Dini

23 September 2021   16:56 Diperbarui: 23 September 2021   17:02 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Literasi merupakan keterampilan dasar yang harus dimiliki anak sejak dini sebagai pelajar dini. Literasi dipecah menjadi 6, yaitu baca tulis, Numerasi, Sains, Keuangan, Digital, dan Budaya. Pendidikan Menurut UNESCO, literasi adalah titik sentral kemajuan. Kemampuan membaca dan menulis ini telah menjadi prasyarat untuk berpartisipasi dalam berbagai kegiatan sosial, budaya, politik dan ekonomi di zaman modern ini. Indonesia dalam hal keterampilan membaca dan menulis, khususnya pemahaman membaca, terlihat bahwa pengetahuan siswa Indonesia masih rendah dibandingkan dengan negara lain. 

Hal ini terlihat dari hasil tes kecakapan membaca internasional yang mengukur aspek pemahaman bacaan, penggunaan bacaan dan refleksi bacaan dengan hasil secara tertulis. Tes ini dilakukan oleh PIRLS (Progress in International Reading Literacy Study) pada tahun 2011. 

Dengan demikian, literasi dini (emergent) adalah pengembangan keterampilan membaca dan menulis sebelum anak mulai atau sedang bersekolah dengan memperoleh keterampilan bahasa dasar semua anak termasuk: mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis, disesuaikan dengan tahap perkembangan usia mereka untuk mempromosikan keaksaraan awal, peran orang tua diperlukan. 

Orang tua adalah lingkungan pertama dan terpenting dalam kehidupan seorang anak.Orang tualah yang berperan sangat penting dalam upaya pengembangan pribadi anak, serta dalam membangun kemampuan literasi dini. Untuk menanamkan budaya literasi pada anak, ada beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua:

Pertama, Perpustakaan keluarga yang akan menyimpan berbagai jenis buku di rumah. Karena ketika anak-anak menikmati buku sesuai keinginannya, membaca bukanlah hal yang sulit, melainkan sesuatu yang membuat mereka senang dan mereka belajar mencintai buku. Kemudian, orang tua tidak boleh menyalahkan anak karena merusak, mencoret, atau merusak buku, karena hal ini dapat membuat anak trauma dengan bermain buku.

Kedua, melalui metode mendongeng buku untuk anak. Cara ini dinilai sangat efektif. Karena ketika anak mendengar isi dongeng dalam buku, rasa ingin tahu anak semakin meningkat. Anak-anak juga menjadi lebih termotivasi untuk belajar membaca buku. Hal ini dapat dicapai dengan 

a) membiasakan baca buku 15 menit sebelum tidur, yang bermanfaat 1) meningkatkan konsentrasi, 2) meningkatkan kreativitas, 3) mengurangi tingkat stres, dan 4) meningkatkan kualitas tidur.

b) Orang tua juga dapat berperan dengan membacakan dongeng anak sebelum tidur, dan bermanfaat untuk 1) membantu perkembangan bicara dan bahasa anak, 2) membantu menenangkan anak, 3) membantu meningkatkan IQ anak, 4) membantu anak, Mencintai buku, 5) membantu mengembangkan kecerdasan anak. keterampilan mendengarkan, dan 6) membantu anak memiliki pola tidur yang sehat.

Ketiga, merekam atau menulis cerita anak Anda di ponsel Anda lalu membuat buku resume. Tujuannya agar pembaca menemukan makna, misi, atau hal-hal penting dalam buku yang dibacanya. Metode ini meningkatkan kreativitas anak dan kebiasaan pada lisan sehingga mendapatkan kosakata baru dan mengembangkan literasi anak

Keempat, Bimbing anak melalui permainan literasi, seperti permainan susun balok alfabet, tebak tebakan, menerjemahkan barang ke bahasa asing 

Kelima, memberikan apresiasi kepada anak ketika ia sudah bisa menyelesaikan buku bacaannya. Bisa dengan mengajak ke toko buku membeli buku baru atau menonton film ke bioskop  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun