Mohon tunggu...
MAULIDIA SALSABILA
MAULIDIA SALSABILA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mencoba menciptakan tulisan yang baik, bermanfaat, dan disenangi pembaca dari kalangan manapun.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Syukur

23 Mei 2022   14:15 Diperbarui: 23 Mei 2022   14:23 446
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Sebagai manusia biasa tentunya kita tidak pernah lepas untuk menginginkan sesuatu hal. Tidaklah akan terasa cukup karena pada hakikatnya sebagai manusia kita sulit untuk merasa puas, selalu saja menginginkan hal yang lebih, lebih, dan lebih lagi.

Namun nyatanya ketidakpuasan membuat kita selalu merasa kurang yang akan mengakibatkan diri kita kufur dan lupa akan berjuta nikmat yang telah Allah SWT berikan, ketidakpuasan menyebabkan kita sulit untuk merasa bahagia, maka bukankah dengan rasa syukur kita dapat mengingat kenikmatan tiada tara yang telah Allah SWT berikan dan dengan syukur kita dapat menemukan rasa kebahagiaan.

Sebagaimana syukur merupakan bentuk terimakasih, cara kita mengingat, dan ekspresi kita terhadap segala sesuatu yang telah Allah berikan selama kita hidup. 

Patut kita syukuri semua hal yang telah Allah berikan dalam bentuk kenikmatan apapun itu karena sesungguhnya Allah memberikan segala yang terbaik dan Allah mengetahui apa yang terbaik untuk hambanya. Dalam Al Quran surat Al Baqarah ayat 216 Allah SWT berfirman, yang artinya "Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui."

Ketika kita bersyukur Allah SWT-pun akan menambah nikmat yang lebih, sebagaimana janji Allah SWT tersebut dalam surat Ibrahim ayat 7, yang artinya "Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat." Dalam surat tersebut mengingatkan kita bahwa betapa pentingnya rasa syukur yang harus kita tanamkan dalam diri kita, dan menjuhi akan sifat kufur atas nikmat Allah. 

Rasa syukur juga merupakan bentuk upaya kita mengingat Allah dan seperti dalam surat Ar Ra'd ayat 28 yang menyebutkan bahwa "hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang." Rasa syukur akan mengantarkan kita dengan ketenangan karena dengan syukur kita mampu mendapatkan kebahagiaan melalui rasa cukup untuk semua hal yang telah Allah berikan. 

Rasa cukup yang menjadi pendorong untuk bersyukur merupakan sikap yang perlu kita pupuk agar terus dapat menumbuhkan rasa syukur yang tiada habisnya, yang akan membuat kita selalu sadar akan nikmat Allah amatlah nyata dan tiada tara, yang jikalau seluruh air laut menjadi tinta dan seluruh daun di bumi ini menjadi kertas untuk menuliskan besaran nikmat Allah SWT tidak akan cukup hal tersebut untuk menuliskannya. 

Rasa cukup atau qana'ah merupakan salah satu sifat terpuji dimana qana'ah merupakan sikap  menerima dan merasa cukup atas hasil sesuatu yang telah diusahakan dan menjauhkan diri dari rasa kurang. 

Dengan syukur yang dilandasi oleh rasa cukup membuat kita selalu berlapang dada akan semua yang telah Allah SWT berikan, membuat kita selalu berhusnudzan bahwa segala hasil yang telah kita usahakan tidak pernah lepas dari kehendak Allah SWT, dengan begitu hati kita akan tentram dan damai, karena merasa cukup kita akan bersyukur dan merasakan kebahagiaan.

Hal-hal yang telah dipaparkan diatas tersebutlah yang menjadikan dan menggambarkan betapa pentingnya kita sebagai manusia biasa untuk terus mengingat dan meningkatkan syukur, jangan sampai keinginan dan nafsu duniawi membuat kita kufur akan nikmat Allah, bersyukur dan merasa cukup harus kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari, lihatlah sebuah nikmat yang sering terlupakan seperti nafas yang masih berhembus hingga saat ini, tangan yang masih bisa menggenggam, kaki yang masih dapat melangkah dan nikmat lain yang seringkali tidak diacuhkan. 

Bersyukurlah dengan jangan pernah membandingkan pencapaian dan kehidupan kita dengan pencapaian dan kehidupan milik orang lain karena masing-masing kita telah Allah cukupkan dengan takaran yang sangat amat sebanding dengan apa yang kita butuhkan, bukankah Allah Maha mengetahui sedangkan kita tidak? Sejatinya tidak akan pernah cukup jika tidak kita cukupkan, pun tidak akan kita temukan kebahagiaan dan hati yang tenang kecuali dengan bersyukur atas semua hal yang telah Allah berikan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun