Mohon tunggu...
Maulidiansyah Syarif
Maulidiansyah Syarif Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis adalah lilin

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Ide Cemerlang Erick Thohir agar Kasus Jiwasraya dan Asabri Tak Terulang

6 Desember 2022   13:34 Diperbarui: 6 Desember 2022   13:40 357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Menteri BUMN Erick Thohir menekankan pentingnya perhatian khusus pengelolaan dana pensiun BUMN. Dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI di Jakarta, Senin (5/12/2022), Erick mengungkapkan pihaknya telah melakukan benchmarking (proses perbandingan) dengan Singapura dan Kanada untuk bisa menyelesaikan perbaikan dana pensiun di BUMN.

Pencegahan dini yang dilakukan lulusan Universitas Nasional California USA itu sudah tepat. Hal itu untuk menghindari kejadian serupa dengan dugaan penyelewengan di PT Asabri dan Asuransi Jiwasraya.

Ada pun saat ini Dana Pensiun dikelola secara mandiri oleh masing-masing BUMN. Tentu ini berpotensi penyalahgunaan.

Maka diperlukan sistem serta kepemimpinan yang berkarakter positif untuk saling menguatkan agar tidak terjadi kecurangan. Hal ini pulalah yang acapkali disampaikan Erick dalam berbagai kesempatan. Sistem tanpa kepempinan yang baik hanya akan jadi bacaan saja. Kepemimpinan tanpa sistem, malah berpotensi jadi korup.

Kasus Jiwasraya dan Asabri, adalah soal penempatan investasi yang tentu ini tidak punya standard sehingga bisa terjadi penyelewengan.

Maka, rencana Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang akan menunjuk holding asuransi BUMN Indonesia Financial Group (IFG) untuk mengelola investasi dana pensiun perusahaan pelat merah yang saat ini masih terpecah, dirasa sudah tepat. Dengan menggabungkan pengelolaan investasi dana pensiun perusahaan milik negara, diharapkan tak akan ada lagi isu mengenai investasi yang bermasalah di masa depan.

Langkah strategis ini bukan mencari-cari kesalahan lalu menuduh 'bawahan' mengutak-atik dana rakyat. Ini adalah wujud bersih-bersih dan transformasi BUMN yang digalakkan Erick Thohir. Dan sekali lagi, ini agar negara ini tidak lagi dipermalukan oleh kasus Asabri dan Jiwasraya.

Erick pun telah melakukan konsolidasi dengan memanggil seluruh direksi BUMN soal temuan-temuan di lapangan. Dia memastikan akan menindak keras jika ada indikasi penyelewengan seperti yang terjadi di Jiwasraya dan Asabri.

Sebenarnya bisa saja Erick Thohir cuek dengan persoalan dana pensiun BUMN ini dan tidak membuang-buang tenaga serta pikiran. Apalagi 'menyenggol' persoalan ini malah akan berpotensi memunculkan haters dari pihak yang terganggu langkah bersih-bersih Erick.

Tapi ini adalah Erick Thohir. Seorang profesional yang punya karakter positif serta integritas dalam memimpin. Dia punya visi ke depan serta tidak sekadar 'numpang lewat' saat diberikan amanah. Semoga kasus Jiwasraya dan Asabri tidak terulang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun