Mohon tunggu...
Maulidiansyah Syarif
Maulidiansyah Syarif Mohon Tunggu... Jurnalis - Jurnalis

Jurnalis adalah lilin

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Lokananta dan Erick Thohir, Genderang BUMN Hidupkan Memori Bangsa

30 November 2022   23:10 Diperbarui: 30 November 2022   23:22 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Disiplin waktu itu indah. Kalimat tersebut dipajang di salahsatu dinding Gedung Studio Lokananta, salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang perekaman musik. Kantornya berada di Kota Solo, Jawa Tengah.

Dua hari lalu Menteri BUMN Erick Thohir tampak sedang meninjau studio yang pertama kali dibangun pada 1956 tersebut. Erick serius memandangi kalimat tersebut. "Ini bagus untuk negeri kita ini," begitu katanya sambil menunjuk ke kalimat yang terpajang itu.

Bersamanya turut hadir tokoh muda yang juga Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka. Tampak pula di sana sejumlah musisi hebat, di antaranya grup band Padi.

Selain mengunjungi aset bersejarah milik negara, kehadiran Menteri Erick dan Gibran rupanya juga punya maksud lain. Yakni berkolaborasi merevitalisasi dan pengembangan Lokananta sebagai creative hub khususnya industri seni. Lokananta akan menjadi sentra kreativitas bagi para seniman, pentas ekspresi bagi para musisi. Serta wahana bagi UMKM lokal untuk mengembangkan usahanya.

Erick Thohir memang pernah bilang. Bahwa pertumbuhan ekonomi harus didorong, salahsatunya di industri kreatif. Dan seni adalah salah satu turunan industri kreatif yang patut mendapat dukungan pemerintah.

Yap, Lokananta yang tadinya terkesan kurang terurus, nantinya diyakini bakal menjadi perwujudan pop culture country yang sering digaungkan Erick Thohir. Studio rekaman tertua di Indonesia ini nantinya adalah wujud makna bahwa sejarah dan budaya bangsa tak lagi hanya tentang cerita usang. Tapi bisa lebih dikembangkan menjadi yang memiliki nilai ekonomi tanpa harus menghilangkan esensi sejarah dan budaya itu sendiri.

Lokananta pertama kali dibangun pada 29 Oktober 1956. Di dalamnya menyimpan ribuan lagu-lagu daerah dari seluruh Indonesia dan lagu-lagu pop lama, termasuk di antaranya lagu-lagu keroncong.

Selain itu Lokananta mempunyai koleksi tidak kurang dari 53.000 keping piringan hitam dan 5.670 master rekaman daerah bahkan rekaman pidato-pidato Presiden Soekarno, juga master Proklamasi.

Bisa jadi, Gedung Lokananta yang sarat nilai sejarah inilah yang jadi bidikan kolaboratif Erick Thohir dan Gibran mengembangkannya ke sisi yang punya nilai ekonomis, tentu saja yang utama bermanfaat bagi warga dan musisi lokal.

Saat ini, Studio Lokananta Solo sedang dalam proses revitalisasi yang diproyeksikan rampung pada medio April-Mei 2023 mendatang.

Selain direvitalisasi secara fisik atau bangunannya, Lokananta ke depan bakal memiliki lima pilar bisnis. Yakni area pertunjukan amphitheater dan studio rekaman Lokananta Record, museum dan arsip, merchandise dan pengelolaan kekayaan intelektual, galeri UMKM, dan sentra kuliner.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun