Mohon tunggu...
Maulidia Sita Aswatun
Maulidia Sita Aswatun Mohon Tunggu... Lainnya - Maulidia Sita Aswatun Anjani

Maulidia Sita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sebuah Pembelajaran Baru

9 Maret 2021   15:18 Diperbarui: 9 Maret 2021   15:40 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

 Pandemic covid-19 ini masih melanda, belum terjadi perubahan yang siginifikan untuk kembali hidup secara normal, seperti dahulu kala. Virus ini menimbulkan banyak korban yang berjatuhan. Virus ini awal mula nya ditemukan pertama kali di Wuhan, Provinsi Hubei, China. Virus covid -- 19 atau virus corona ini sangat cepat bermutasi, sehingga penyebarannya sangat cepat. Virus ini bisa menular melalui cairan tubuh seperti air liur/ludah serta melalui darah dan perantara udara yang ada disekitar. Gejala dari virus ini muncul seperti gejala demam pada umumnya. Sehingga kita tidak bisa menduga secara pasti apakah kita terjangkit virus corona atau hanya demam biasa. Bahkan saat ini ketika sakit demam biasa banyak yang ketakutan untuk periksa ke doker karena takut disebut terkena corona. 

 Pada awal kemunculannya virus ini banyak menelan korban jiwa, dari seluruh dunia termasuk Indonesia. Pada awal nya hanya sedikit orang Indonesia yang terkena virus ini, namun semakin lama semakin banyak yang menjadi pasien karena virus ini. Hal ini membuat Indonesia langsung menyiapkan ratusan rumah sakit untuk menangani pasien covid-19. Melihat hal tersebut untuk mengurangi penyebaran virus ini pemerintah Indonesia menerapkan kebijakan lockdown atau Psbb di beberapa provinsi. Pandemic covid-19 ini berdampak cukup signifikn terhadap perekonomian negara, pariwisata, hingga pendidikan. 

 Pemerintah mengekuarkan kebijakan wajib menggunakan masker, jika tidak maka akan diberikan sanksi. Tidak hanya itu ada kebijakan lainnya yang dikeluarkan oleh pemerintah diantaranya WFH ( Work From Home ), BDR ( Belajar Dari Rumah ) dan penerapan 3M ( menjaga jarak, memakai masker, menghindari kerumunan ). Kebijakan yang saat ini menjadi polemik di Indonesia yaitu kebijakan mengatur sistem pendidikan lebih lanjut. Kebijakan yang dimaksud adalah mewajibkan para peserta didik untuk melakukan pembelajaran secara daring dari rumah. Banyak yang harus dipersiapkan dari kebijakan pembelajaran secara daring ini. Mulai dari sistem pendidikan, harus menyiapkan kuota untuk sekolah online dan masih banyak lagi. Terdapat beberapa dampak dari dikeluarkan nya kebijakan tersebut diantaranya banyak siswa yang putus sekolah, penurunan Pencapaian Dina Pendidikan, banyak siswa yang merasa bosan, banyak nya keterbatasan gawai serta kuota intenet sebagai peran penting dalam kegiatan proses belajar daring, siswa bersesiko kehilangan semangat untuk belajar yang dapat membuat nilai para siswa menurun, serta siswa kurang bersosialisasi dengan warga sekolah.

 Sistem pembelajaran ini banyak menuai pro dan kontra dari berbagai kalangan. Mulai dari siswa hingga orang tua siswa. Mereka yang setuju dengan kebijakan ini, menganggap bahwa proses pembelajarn daring dapat menghemat biaya hidup, seperti biaya transportasi dan konsumsi berkurang, serta pengumpulan tugas yang bisa dilakukan pada aplikasi yang ada dalam handphone. Tetapi padahal dengan kebijakan ini para orang tua harus meberkan biaya lebih untuk membeli kuota. 

 Sedangkan bagi orang yang merasa keberatan akan pembelajaran daring ini, mereka beranggapan bahwa kurang efektif jika terus menerus di jalankan. Karena tidak semua orang memiliki fasilitas yang sama untuk menunjang pembelajaran secara daring ini, tidak hanya itu tidak semua siswa dapat menerima materi pembelajaran dengan cepat dan mudah. Para guru pun kesulitan untuk memberikan pemahaman materi kepada para siswa. Ada hal lain yang menyebabkan kurang efektif nya sistem ini yaitu keterbatasan sinyal, yang dapat menghambat proses pembelajarn, terutama bagi siswa siswa yang tinggal di daerah terpencil. 

 Pemerintah pun mulai memberikan bantuan bantuan, seperti memberi bantuan kuota gratis bagi seluruh peserta didik Indonesia. Namun, hal tersebut belum menjamin maksimal nya proses pembelajaran. Karena kemungkinan par peserta didik menggunakan kuota tersebut untuk kepentingan lain buka sekedar hanya untuk belajar. Akan tetapi pembelajaran secara daring ini tetap harus dijalankan, hal ini bertujuan untuk memutus rantai penyebaran covid-19 ini agar cepat kembali seperti sedia kala. 

 Selama pandemi ini masih berlangsung, kita pasti banyak menggunakan teknologi. Sangat penting adanya peran orang tua dalam mendampingi, mengawasi dan membimbing anak anak, karena takutnya penggunaan teknologi ini digunakan untuk hal yang tidak baik. Selama kasus covid-19 ini masih terus meningkat kita semua harus membiasakan diri dengan hidup sehat,bersih,disiplin serta teratur agar kehidupan bisa berjalan normal kembali. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun