Mohon tunggu...
Mauliddia Siwi
Mauliddia Siwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Unsur Intrinsik dalam Novel "Edensor", Andrea Hirata

21 Februari 2018   18:27 Diperbarui: 21 Februari 2018   18:29 16049
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Latar tempat

  • Desa terpencil tempat aria tinggal
  • Di belahan dunia lain orang boleh mengatakan apalah arti sebuah nama. Namun bagi orang Melayu pedalaman seperti kami, nama amat penting, nama berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura. (Mozaik 3 hal 25)
  • Tempat tinggal Arai dan Ikal selama di Belanda
  • "Kereta meluncur melintasi Utrecht dan Dordrecht, terus melaju keluar Belanda lewat Breda, langsung ke kota kecil di pinggir Belgia, yaitu Brugge. Di sanalah akomodasi kami. Dari penduduk Belgia yang separuh berbahasa Belanda separuh Prancis, Brugge lebih Belanda. Kami tiba di muka pagar besi sebuah rumah bertingkat yang berdesain kaku dan berwarna hitam." (mozaik 11 hal. 57).
  • Salah satu contoh latar yang berpindah pindah di setiap babaknya adalah sebagai berikut :
  • "sabtu malam, naik bus Euroline, kami melesat ke prancis. sepanjang jalan aku melamun. seminggu sudah kami di Eropa. sebenarnya belum apa- apa perjalanan kami. bentuknya baru seperti huruf S yang tak sempurna, melintasi 3 negara yang saling bersambung Belanda, Belgia, dan Prancis tapi kami telah berjumpa dengan gadis secantik super model : Famke Somers, seorang John Wayne wannabe, seorang gadis Skandinavia yang efisien, dan seorang doktor ekonomi pejabat tinggi Uni Eropa" (mozaik 13 hal. 58)
  • "aku menyandarkan diri pada patung Robert De Sorbonne, Robert yang muram, tua, dan berlumut, delapan ratus tahun yang lalu tokoh visioner ini, dengan kebijakan teologisnya, mendirikan Universitas Sorbonne demi kemaslahatan pengetahuan, demi memecahkan enigma ilmu." (mozaik 23 hal 101) pada kutipan ini, tokoh utama sedang berada di kampusnya yaitu Sorbonne de Paris university.
  • "Paris terang benderang. peserta pertaruhan menjelajah Eropa kembali berkumpul di kafe Briganti et Bougreesses dengan backpack dan properti ngamennya masing- masing." (mozaik 28 hal 121) menunjukan bahwa tokoh masih berada di paris dan bersiap untuk memulai petualangan. 
  • "malam terahir di Jerman, kami membungkus diri dalam leepiny bay, tidur di sudut stasiun koin. semula, kuduga akan diusir petugas keamanan." (mozaik 31 hal 134) kutipan ini menceritakan tokoh sedang berada di German.
  • "Helsinky, Firlandia adalah kota Skandinavia terahir yang kami kunjungi. aku optimis." (mozaik 31 hal 135) menceritakan tokoh sedang berada di negara Skandinavia.

Latar waktu : 

  • "Akhir pekan, pagi buta, kami bertolak ke tenggara. Weh mengambil jalur pintas penuh bahaya. Perahu ia layarkan melintasi lor-lor ganas Karimata." (mozaik 1 hal 5) ini menunjukan kejadian terjadi pada pagi hari.
  • "Tengah malam, Weh menyalakan obor, merapal sebaris mantra, aku merinding melihat gerakan-gerakan halus di bawah air." (mozaik 1 hal 5) ini menunjukan kejadian yang terjadi di tengah malam.

Latar sosial : tokoh utama berasal dari keluarga yang kurang mampu. Hal ini dituangkan dalam beberapa cuplikan novel yang mengisahkan perjuangan Arai dan Ikal dalam menggapai kesuksesan. Mereka harus bekerja keras untuk menggapai impiannya. Merea terlahir dari keluarga sederhana yang bergantung pada penghasilan ayah sebagai pekerja di PN Timah.

  • "Sejak kecil aku harus bekerja keras demi pendidikan, mengorbankan segalanya. Harapan yang diembuskan beasiswa itu membuatku terpukau. Aku sadar bahwa apa yang kualami selama ini bukanlah aku sebagai diriku. Beasiswa itu menawarkan semacam turning point: titik belok bagi hidupku, sebuah kesempatan yang mungkin didapat orang yang selalu mencari dirinya sendiri. Aku telah tertempa untuk mengejar pendidikan, apa pun taruhannya." (mozaik 8 hal. 42)
  • "Di belahan dunia lain orang boleh mengatakan apalah arti sebuah nama. Namun bagi orang Melayu pedalaman seperti kami, nama amat penting, nama berurusan dengan agama dan dianggap sumber aura." (mozaik 3 hal 17). Cuplikan ini menunjukan bahwa tokoh lahir di daerah yang terpencil di pelosok Indonesia.

Sudut pandang :

Sudut pandang yang digunakan pengarang adalah sudut pandang orang pertama sebagai aku. Dalam novel ini pemeran utama adalah aku (penulis). Hal ini dapat kita lihat dari beberapa cuplikan ini.

"Aku masih kecil dan Weh sudah tua ketika kami bertemu. Weh adalah sahabat masa kecil ayah ibuku. Puluhan tahun ia telah hidup di perahu." (mozaik 1 hal 3).

"Tak lama setelah nama agung itu dilekatkan kepadaku, aku memimpin komplotan santri untuk menjarah tambul, penganan yang disumbangkan umat ke masjid jika Ramadan."(mozaik 4 hal 29) Kata "Aku" menunjukan bahwa pengarang menggunakan sudut pandang orang pertama dalam menulis novelnya.

Amanat :

Setelah membaca novel ini, kita akan bisa menebak apa pesan yang berusaha disampaikan oleh Andrea Hirata. Ia mencoba menyampaikan bahwa kita sebagai generasi muda bangsa Indonesia harus percaya akan mimpi- mimpi yang kita miliki. Untuk meraih sebuah mimpi, kita harus memiliki tekad yang kuat, usaha tanpa henti, pengorbanan yang tiada batasnya, dan yang paling penting adalah jangan pernah lupa untuk meminta do'a restu kepada kedua orang tua. Hal ini juga ditekankan pada cuplikan novel berikut "Bermimpilah, karena Tuhan akan memeluk mimpimimpi itu," katanya" (mozaik 7 hal 34)

Latar belakang pengarang :

Nama Lengkap : Andrea Hirata
Alias : Andrea Hirata Seman Said Harun
Lahir : Gantung, Belitung Timur, Bangka Belitung, 24 Oktober 1967
Profesi : Sastrawan
Agama : Islam
Nama Orang tua
Ayah : Seman Said Harunayah
Ibu : NA Masturah

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun