Mohon tunggu...
Maulida Zakiyyatul Ulya
Maulida Zakiyyatul Ulya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa UIN Walisongo Semarang

Saya adalah Mahasiswa di UIN Walisongo Semarang mengambil program studi Akuntansi Syariah, tertarik dunia sosial media dan content creator.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tingkatkan Kreativitas Anak, Mahasiswa KKN UIN Walisongo Adakan Kegiatan Mewarnai dan Membuat Mainan Dari Kertas

24 Oktober 2021   21:17 Diperbarui: 26 Oktober 2021   10:32 277
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Alasdowo-Pati. Pandemic covid-19 yang berlangsung hampir dua tahun mengubah seluruh tatanan kehidupan, khususnya di bidang pendidikan. Sekolah sebagai salah satu likut terdampak yang mengharuskan kegiatan pembelajaran dilakukan secara jarak jauh atau online.

Kondisi ini tentu tidak mudah dilakukan, banyak kendala yang harus dihadapi anak khusunya bagi anak sekolah dasar. Mulai dari sulitnya memahami materi, pemberian tugas yang banyak, hingga rasa jenuh dan bosan karena tidak merasakan proses belajar mengajar secara maksimal.

Pembelajaran yang dilakukan secara online juga memberi dampak buruk bagi anak, seperti tumbuhnya sifat ketergantungan. Hal ini bermula dari pemberian tugas yang menumpuk dari guru, sehingga membuat fokus anak buyar dan mengabaikan tugas-tugas tersebut yang akhirnya justru orang tuanya yang mengerjakan tugas mereka. Persoalan ini bisa saja disebabkan karena anak merasa kegiatan belajar terasa monoton dan hanya dipenuhi dengan tugas tanpa penjelasan materi dengan jelas.

Seperti yang dialami oleh Ibu Ulin yang anaknya duduk di bangku SD kelas 4, berkata "Sekolah online justru sangat menyulitkan anak, tugasnya banyak, penjelasan materinya tidak ada, kadang saya juga merasa kesulitan ketika mendampingi anak belajar. Lama kelamaan kondisi ini bisa membuat anak malas dan tidak bisa berkembang".

Permasalahan tersebut melatarbelakangi Maulida Zakiyyatul Ulya dan rekannya Muhammad Idchonul Khakim mahasiswa KKN RDR ke-77 UIN Walisongo Semarang untuk mengadakan kegiatan mewarnai dan membuat mainan dari kertas bersama pada Selasa 19 Oktober 2021 dengan anak-anak SD di Desa Alasdowo RT 2 RW 2 Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati. Kegiatan mewarnai dan membuat mainan dari kertas dapat menjadi salah satu cara atau metode untuk mengembalikan mood dan mengurangi kejenuhan pada anak-anak. Harapannya dengan kegiatan tersebut, anak-anak kembali semangat dalam belajar dan meningkatkan kreativitasnya. Sehingga kondisi pandemic saat ini tidak menghalangi mereka untuk tetap produktif dan inovatif.

Kegiatan ini diikuti oleh anak sekolah dasar dari kelas 1 sampai 6, kurang lebih terdiri dari 7 anak. Maulida menfasilitasi kertas gambar hitam putih dan juga pensil warna untuk proses mewarnai. Setelah proses mewarnai selesai dilanjutkan dengan pembuatan mainan dari kertas. Dibantu oleh rekan KKN-nya yakni Muhammad Idchonul Khakim, anak-anak diajarkan cara membuat besek (sejenis wadah persegi) menggunakan kertas bekas. Selain besek, ada juga pesawat, dompet, hingga bunga yang semuanya terbuat dari kertas. "Saya harap dengan kegiatan ini dapat mengembalikan kecerian anak-anak dan semangat belajar mereka. Selama kegiatan berlangsung anak-anak sangat senang bahkan mereka meminta saya untuk mengadakan lagi kegiatan tersebut dilain hari", ujar Maulida Zakiyyatul Ulya

Respon orang tua anak-anak juga sangat mendukung, tidak sedikit dari mereka menginginkan kegiatan seperti ini agar terus diadakan. Tidak lupa untuk menambahkan kegiatan belajar bersama yang dilaksanakan dengan cara yang menyenangkan agar anak-anak tidak merasa bosan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun