Mohon tunggu...
Maulidah Adelia
Maulidah Adelia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Mahasiswi UIN Malik Ibrahim Malang
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

bismillah.. tetap istiqomah walau badai menghadang

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kesetiaan Si Fired

13 Oktober 2021   10:09 Diperbarui: 13 Oktober 2021   10:49 272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada zaman dahulu dikisahkan di sebuah desa hiduplah seorang petani  yang mengandallkan anjing untuk menjaga keluarga dan hartanya. Petani tesebut mempunyai anjing setia bernama Fired yang sudah tua dan kehilangan semua giginya sehingga ia tak bisa menggigit sesuatu lagi.  

Suatu hari, si petani duduk di kursi depan teras rumah bersama istrinya dan berkata "besok aku akan membawa si Fired kedalam hutan karena dia sudah tidak berguna lagi, "ucap petani.

Istrinya yang kasihan pada hewan setia itu menjawab "ia telah lama mengabdi pada kita dan amat setia, kurasa kita harus memberinya apa yang layak ia dapatkan",ujar sang istri kepada petani.

 "A-pa? Kau tidak teralu pandai. sekarang dia sudah ompong jadi tidak ada pencuri di dunia yang takut padanya, jadi kini dia bisa pergi, ia telah mengabdi dengan baik.", ucap sang petani.

Anjing malang itu yang berbaring di bawah pohon yang besar tidak jauh dari sana telah mendengar semuanya dan sedih besok akan menjadi hari terakhirnya. Dia mempunyai sahabat baik si babi hutan. Dan malamnya ia masuk ke dalam hutan dan mengeluhkan nasib yang akan menimpanya.

Kata si babi hutan "tenang-lah aku akan menolongmu. Aku sudah memikirkan sesuatu. besok pagi tuanmu akan pergi bersama istrinya untuk membuat jerami mereka akan membawa bayi mereka bersamadan tidak ada yang akan tinggal di rumah.Di waktu kerja mereka membaringkan bayi itu di semak yang teduh kau berbaring saja disana seakan-akan kau menjaga bayi itu lalu aku akan keluar dari hutan dan membawa pergi bayi itu kau harus lari cepar mengejarku seakan-akan kau merebut kembali bayi itu aku akan mengembalikan anak itu dan kau akan membawa kembali ke orang tuanya,dia akan berpikir kau telah menyelamatkannya dan akan terlalu berterimakasih, kau akan diistimewakan." Ujar sang babi hutan.

Rencana itu menyenangkan si anjing dan itu dilakukan persis dengan rencana.

Si petani berteriak saat ia melihat si babi hutan berlari menelusuri ladang dengan bayinya dan pada saat Fired membawa pulang bayinya dia amat senang, membelainya dan berkata "tidak satu kepalamu pun akan celaka kamu akan memakan makananku dengan bebas sepanjang hidupmu." Ucap sang petani dengan wajah yang senang dan pada istri nya pun berkata "pulanglah segera dan buatkanlah si fired sup roti agar ia tak perlu menggigitnya.

Saat itu juga si Fired yang tua hidup baik seperti harapannya. Tak lama kemudian datanglah si babi hutan yang senang.

 " Ehem-ehemmmm... untuk membalas budiku kau harus pura-pura tidak tahu, saat ada kesempatan aku akan membawa lari salah satu hewan peliharaan tuanmu!" ucap si babi dengan wajah galak.

 "Jangan coba-coba aku akan tetap setia pada tuanku aku tidak setuju dengan itu", ucap si ferid dengan wajah tegang.

Si babi hutan berpikir bahwa si anjing tua itu sedang bercanda tentang tak setuju dengannya. Jadi suatu ketika di malam hari si babi hutan mengendap-endap akan mencuri hewan peliharaan tapi si petani sudah diberitahu tentang rencana si serigala oleh si Fired menangkalnya dan menghantamnya dengan galah. Si babi hutan akhirnya terpaksa mundur tapi ia berteriak kepada si anjing.

 "Tunggu saja peng-khianat... kau akan bayar semuanya untuk ini". Ucap sang babi hutan dengan marah.

 Keesokan harinya si babi hutan menyuruh si landak untuk menantang si anjing untuk ke luar ke hutan supaya mereka bisa membuat perhitungan dari perjanjian yang di langgar. 

Si Fired tua yang tidak menemukan teman kecuali kucing yang berkaki tiga. Saat mereka pergi bersama si kucing terpincang-pincang kesakitan sambil meregangkan ekornya.

Si babi hutan dan temannya pun sudah tiba di tempat yang sudah ia tuju, tapi saat ia melihat musuh datang ia mengira dia membawa pedang mereka salah mengira ekor si kucing adalah pedang dan pada saat kucing melompat  dengan tiga kaki mereka mengira bahwa musuhnya sedang membawa batu untuk dilemparkannya pada mereka jadi mereka  berdua ketakutan si babi hutan lari ke bawah semak dan  si landak masuk ke lubang tanah. saat si anjing dan kucing tiba mereka bingung megapa disana kosong. 

Babi hutan tidak bisa bersembunyi penuh saat itu telinganya masih kelihatan. Saat kucing melihat sekeliling si babi hutan membiarkan telinganya kucing pun mengira ia tikus bergerak menenjang dan menggigitnya keras keras si babi hutan menguik dan melarikan diri  dan berteriak "Ampu......ni aku ku mohon" dengan kebaikan si anjing ia memaafkan si babi hutan sehingga ia berteman baik seperti sebelumnya mereka hidup bahagia hingga si Fired mati tua  di pangkuan kasih sayang   si petani dan istrinya.

Tamat......

Halo semua! 

Perkenalkan namaku Maulidah Adelia putri. Aku merupakan anak pertama dari dua bersaudara aku tinggal di jawa timur ya tepatnya di kabupaten gresik. Aku merupakan remaja yang dibilang tidak hobi menulis tapi ya begitulah namanya juga belajar. Di sini aku menulis sebuah cerpen ya biasa disebut fabel di dalam fabel ini kita diajarkan kepada kita, bahwa kesetiaan merupakan ketulusan untuk menyimpan satu hati di dalam hati kita dan berjanji untuk tidak akan mengkhianati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun