Mohon tunggu...
Maulani Pradiana
Maulani Pradiana Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru, penulis, pembaca, dan pemimpi.

Berawal dari tenaga medis hingga akhirnya menjadi tenaga Pendidik. Mendalami serta meneliti di bidang kesehatan dan kependidikan. Anime dan drama korea sebagai selingan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Musim Ujian Semester Tiba, Mencontek Jadi Budaya

30 November 2022   21:52 Diperbarui: 30 November 2022   22:07 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kisah yang saya tulis kali ini, berdasarkan pengalaman saya sendiri.

Salam Hangat,

Saya adalah seorang guru di sebuah sekolah di pulau Jawa. Memasuki akhir bulan November dan awal bulan Desember, berbagai sekolah terutama ditingkat SMA dan MA mulai mengadakan Penilaian Akhir Semester (PAS), atau yang biasa dikenal dengan UAS. Sebagai seorang guru tentunya di musim ujian ini saya berperan sebagai Pengawas ruangan setiap harinya. 

Sebagai bentuk komitmen sekolah dalam menjunjung tinggi integritas dan kejujuran. Sekolah kami membuat kebijakan yang dimana agar semua siswa memutar mejanya sebelum ujian , agar posisi laci/ kolong meja menjadi menghadap depan. Ini artinya kesempatan siswa untuk mencontek saat ujian semakin kecil karena siswa tidak lagi bisa mengakses laci atau kolong mejanya.

Hari ini bertepatan dengan hari ke-3 dalam pekan ujian PAS, saat saya memasuki ruangan terdengar sayup-sayup desahan kecewa dari beberapa siswa. Karena beberapa siswa menganggap saya adalah pengawas yang ketat saat ujian. Terbukti di kelas-kelas sebelumnya, saat ujian saya selalu dapat menemukan HP atau catatan kecil yang digunakan siswa saat mencontek. 

Ada yang di sembunyikan di pangkuan, di balik lembar soal, di balik alas soal, dll. Hingga saatnya ujian dimulai, seperti biasa saya mulai dengan doa lalu mulai membagikan soal dan Lembar jawaban. Waktupun terus berjalan, hingga mendekati akhir ujian, saya sudah menemukan 1 anak yang mencontek dengan hp, serta 2 anak yang menggunakan catatan.

Saya tidak ingin mempermalukan mereka maka dari itu saya mengambil hp atau contekan dengan tenang tidak dengan emosi maupun menyebut nama siswa tersebut keras-keras, karena bagaimanapun mereka adalah anak didik saya, niat saya bukanlah mempermalukan mereka dan saya hanya ingin menghentikan aksi mencontek mereka kemudian menjadikan ini sebagai proses pendidikan yang tidak traumatis.  Menjelang berakhirnya waktu ujian terdapat siswa yang bertanya.

" Bu kok ibu teges amat bu ngawasnya, emangnya ibu ga pernah nyontek waktu SMA" 

deg hati saya. lalu saya mencoba menjelaskan dengan tenang. 

" Ibu dulu SMA pernah mencontek" ucap saya.

muncul suara riuh dari siswa-siswa

"tapi... pernah ketahuan sama seorang guru, lalu kejadian itu membekas hingga saat ini"

saya menghela nafas, sambil mengingat-ingat kejadian di masa lalu.

lalu saya melanjutkan

"Kenapa tidak boleh mencontek? tentunya kalian bisa menjawab pertanyaan ini"

 sebagian ada yang menjawab karena mencontek itu dosa, mencontek tidak membawa berkah, dan lain lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun