Mohon tunggu...
Maulana Malik Fajar
Maulana Malik Fajar Mohon Tunggu... Mahasiswa - Maulana

Saya adalah Mahasiswa Universitas Sriwijaya, Sumatera Selatan saya berumur 19 tahun. berdomisili dikota Palembang saya mengambil program studi Pendidikan Masyarakat, saya sangat senang dengan hal berbaur editing. salam kenal

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pemberdayaan Masyarakat Melalui Pembuatan Kerupuk Ikan sebagai Skala Rumahan dalam Meningkatkat Kesejahteraan

16 November 2021   10:20 Diperbarui: 16 November 2021   10:22 594
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kec.Tanjung Raja Kab. Ogan Ilir.

Disusun Oleh :           

Nama : MAULANA MALIK FAJAR  

NIM : 06151282025030

Pemberdayaan Masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat iyalah suatu  proses pembangunan di mana masyarakat berinisiatif untuk memulai proses kegiatan sosial untuk memperbaiki situasi dan kondisi diri sendiri.Pemberdayaan masyarakat hanya bisa terjadi apabila masyarakat itu sendiri ikut pula berpartisipasi. Suatu usaha hanya berhasil dinilai sebagai "pemberdayaan masyarakat" apabila sekelompok komunitas atau masyarakat tersebut menjadi agen pembangunan atau dikenal juga sebagai subjek. Yang mana disini subjek merupakan motor penggerak, dan bukan penerima manfaat atau objek saja.

Kerupuk ikan menurut Standar Nasional Indonesia (SNI) No. 01-2713-2009 adalah suatu produk makanan kering, yang dibuat dari tepung pati, daging ikan dengan penambahan bahanbahan lainnya dan bahan tambahan makanan yang diizinkan. Kerupuk ikan menurut SNI No.01-2714-2009 adalah hasil olahan dari campuran yang terdiri dari ikan segar yang sudah digiling, tepung tapioka, dan bahan-bahan lain yang dicetak, dikukus, diiris,dan dikeringkan.

BPS (2011) mengemukakan bahwa angka pasar kerupuk ikan Indonesia di pasar luar negeri pada tahun 2009 sudah mencapai 23 negara, dengan total volume 7.706.803 kg dan nilai US$ 12.934.900 atau 11,64 miliar rupiah. Industri kerupuk memiliki peran sebagai penghasil devisa, dan penggerak perekonomian nasional. Pertumbuhan dan perkembangan industri kerupuk akan berjalan dengan baik dan dapat bersaing diera globalisasi, serta perdagangan bebas saat ini dan di masa depan, bila diimbangi dengan keunggulan kompetitif atau daya saing. Porter (1980) dan Wernefelt (1984) menyatakan bahwa keunggulan kompetitif didasari dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan untuk mengimplementasikan strategi pasar ke dalam produk perusahaan.

Usaha kecil menengah (UKM) sentra di Desa Tanjung Agas Kabupaten Tanjung Raja merupakan wilayah sentra produksi pengolahan kerupuk ikan. Yang mana  UKM sentra pengolahan kerupuk ikan di desa Tanjung Agas, merupakan unit usaha inti dalam sentra pengolahan kerupuk. Pengembangan unit usaha inti dalam sentra tersebut diharapkan dapat mengembangkan sentra secara keseluruhan. Strategi pengembangan yang sesuai dengan faktor lingkungan eksternal dan internal dalam UKM sentra ini, didasarkan pada model berbasis sumber daya.

Adapun permasalahan secara umum yang sering dihadapi oleh UKM sentra pengolahan kerupuk ikan di desa Tanjung Agas ini yaitu kurangnya  dukungan dari para pemasok bahan baku untuk memenuhi kelangkaan material, keterbatasan tenaga kerja yang terampil, mutu produk, ketersediaan infrastruktur produksi, dukungan permodalan, dan pasar utama produk. Berdasarkan kondisi tersebut, maka tujuan penulis adalah menentukan keunggulan kompetitif melalui sumber daya, kapabilitas, dan kompetensi inti yang dimiliki UKM sentra pengolahan kerupuk ikan di desa Tanjung Agas, serta menyusun strategi pengembangannya.

Permasalahan secara umum yang dihadapi oleh UKM sentra pengolahan kerupuk ikan di desa Tanjung Agas, Kec.Tanjung Raja, Kab. Ogan Ilir, antara lain :

  • Dukungan para pemasok bahan baku, bahan baku merupakan bagian yang sangat penting dalam proses produksinya, bahan baku yang digunakan dalam hal ini antara lain adalah Tepung kanji, Tepung trigu, Ikan sarden giling, penyedap rasa, garam dan juga kecap.
  • Keterbatasan tenaga kerja yang terampil, keterampilan dalam ekerja sangat diperlukan umtuk membentuk keefisiensiaan dalam melakukan proses kegiatan.
  • Mutu produk yang rendah pada tahapan proses produksi,pengendalian yang belum dilakukan pada tahap pengeringan, dimana dilakukan hanya mengandalkan sinar matahari akan terkendala pada saat musim hujan. Pada tahapan produk akhir belum dilakukan pengujian secara berkala untuk mengetahui kualitas produk berdasarkan persyaratan mutu sesuai SNI 2713-1999.
  • Modal menjadi faktor yang mempengaruhi pendapatan usaha kerupuk ikan di desa Tanjung Agas,hal ini dikarenakan modal menjadi penentu keberlangsungan usaha kerupuk ikan di desa Tanjung Agas dan mempengaruhi seberapa banyak produksi kerupuk ikan. Modal usaha kerupuk ikan di Tanjung Agas menggunakan modal sendiri dan sebagian dari pihak bank.
  • Kendala pemasaran. Berdasarkan keragaan tersebut, UKM sentra pengolahan kerupuk ikan didesa Tanjung Agas mempunyai peluang usaha yang besar untuk dikembangkan, untuk pemenuhan konsumsi dalam negeri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun