Mohon tunggu...
Muhammad Maulana Irfat Sarjana
Muhammad Maulana Irfat Sarjana Mohon Tunggu... Lainnya - Fotonya Asli

"Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga" 20107030060 Hobi MageR

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kunjungan dan Pembelajaran Mengenai Perilaku Konsumen di Cafe Wisanggeni

11 November 2022   00:59 Diperbarui: 11 November 2022   01:08 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam artikel kali ini, saya akan sedikit menceritakan dan membahas mengenai kunjungan dan pembelajaran saya tentang perilaku konsumen di Cafe Wisanggeni. Pada tanggal 8 Oktober yang bertepatan dengan Maulid Nabi, Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Suka dengan mata kuliah Perilaku Konsumen berkunjung ke sebuah Cafe yang berada dekat dengan Gunung Merapi.

Perjalanan yang kami tempuh dari titik awal di UIN sampai ke Cafe membutuhkan waktu sekitar 45 menit dengan melewati jalan tikus/memotong jalan agar tidak terlalu ramai. Di perjalanan, udara nan sejuk ditambah dengan pohon pohon yang berjejer ikut mengiringi perjalanan kami menuju Cafe. 

Sesampainya di Cafe Wisanggeni kami diarahkan untuk ke lantai 2 untuk menempati tempat yang telah disediakan. Sembari memesan makan dan minum, kami bernyanyi bergurau dengan menikmati indahnya alam Merapi.

Karena kunjungan kami di Cafe Wisanggeni bukan hanya untuk berlibur tetapi untuk pembelajaran mengenai bagaimana perilaku para konsumen Cafe Wisanggeni, maka setelah kami selsesai bernyanyi dan bersendau gurau, kami mendapatkan pemaparan mengenai banyak hal, antaranya yaitu spiritualitas. 

Pak Hary menyampaikan bahwa sebagai manusia, selain beribadah kepadanya, kita juga harus menghargai dan mengagumi serta menjaga alam disekitar kita. karena jika kita menyatu dengan alam maka alam pun akan menerima kita dengan baik. Hal tersebut juga menjadikan alasan pak Hary untuk membuka Cafe di dekat Gunung Merapi. Dan masih banyak lagi pemaparan yang diterangkan beliau. 

Bagaimana sejarah lika liku pak  Hary membuka cafe tersebut, sehingga memberikan nama cafe Wisanggeni. Apakah yang memotivasi pak Hary untuk membuka cafe di Gunung Merapi. semua belia jelaskan kepada kami dari nama Wisanggeni yaitu Wisa dan Geni yang bermaksut tegas, sakti mandraguna dan berani.

Pak Hary sendiri membuka cafe hanya untuk kepuasan tersendiri tetapi karena berkembang dan banyak hal positif yang didapat di cafe tersebut, membuat banya orang tertarik untuk datang ke cafe Wisanggeni.

Selain bapak Hary, disana juga ada 2 asisten beliau yakni Mas anton dan mbak Tina. Mas Anton dan mbak Tina juga memaparkan branding Cafe Wisanggeni kepada kami, bagaimana manajemen Cafe terebut sehingga menjadi tempat yang mempunyai daya tarik pelanggan. 

Dalam Hal ini ke 2 nya menjelaskan bagaimana mereka merespon dan menanggapi konsumen yang berbeda karakter. Menghadapi konsumen itu harus ramah dan penuh kesabaran, karena tidak semua konsumen akan memberikan timbal balik yang sama.

Contoh saja semisal ada konsumen yang datang ke Cafe dengan muka yang memelas dan seperti banyak pikiran, maka Cafe akan memberikan senyuman ramah seakan mengajak mengobrol agar konsumen menjadi lebih plong. terkadang dari mas Anton sendiri memberikan makanan percuma (gratis) kepada konsumen  yang dirasa perlu dibantu dan juga memberikan saran dan solusi kepada konsumen itu.

Sehingga hal tersebut juga menjadikan para pelanggan cafe Wisanggeni selalu menjadikanya tempat berkunjung ketika ke Merapi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun