OMMNG (Bukan OMG)

'OMMNG-Oerip Mung Mampir NGombe,' ujar seorang bapak menasehati anak perempuannya yang ditinggal suaminya untuk kawin lagi dengan wanita yang lebih muda, lebih cantik, lebih menggairahkan. 

Empat kata itu membuat tercekat Puput yang nyaris membunuh suaminya yang ditemukannya sedang berselingkuh dengan seorang wanita yang jauh lebih muda dari dirinya. Sebuah pisau telah disiapkan didalam sepatu boot kulit yang dikenakannya sengaja untuk mendatangi suaminya.

Sehari sebelumnya......

Dengan perut mengandung anak kedua dari hasil pernikahan mereka dengan bertegar hati didatanginya secara mendadak kantor suaminya. Kedatangannya yang tiba-tiba benar-benar mengejutkan karyawan di perusahaan tersebut yang memang sudah mengetahui sejak lama bahwa Bos mereka berselingkuh dengan satu karyawan di perusahaan tersebut. 

Tetapi karena takut di PHK mereka tidak berani menegur bosnya.

Dan di siang bolong yang laknat itu tiba-tiba saja muncul seorang wanita dengan tampang dingin, perut buncit karena mengandung  tujuh bulan dengan sepatu boot kulit langsung menerobos masuk dan mendatangi ruang pimpinan perusahaan tersebut. 

Kantor yang tidak terkunci karena memang tidak biasa ada yang berani masuk ke dalam tanpa mengetuk terlebih dahulu. Pintu kayu itu tiba-tiba saja terbuka lebar dan sesosok wanita dengan tampang dingin dan mata jalang melangkah dengan gusar langsung menuju meja suaminya.

Satu kakinya yang jenjang naik ke atas meja dan segera dicabutnya pisau komando yang sudah disiapkannya dari rumah. Kedatangannya yang tidak disangka sama sekali karena memang mereka tinggal di kota yang berbeda. Dan sangat tidak biasanya istrinya datang tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.

 Suami dan wanita selingkuhannya diam membisu tak bisa berkata-kata. Terhipnotis dengan kejutan yang membuat detak jantung mereka seperti terkena mantra dan berhenti mendadak. Puput menaruh bagian tajam dari pisaunya di pergelangan tangannya sembari berkata dengan dingin dan gusar,'Kau pilih wanita itu, aku, atau kamu yang mati?!!!' 

Sepercik darah terlihat mulai mulai menetes dari pergelangan Puput yang hampir tak dapat menahan emosinya sehingga pisau itu bergetar di tangannya. Dan karena memang pisau itu cukup tajam menggores bagian putih dari pergelangan tangannya yang menjawab dengan rekahan lembut yang mengalirkan darah perlahan keluar bagaikan bibir yang tersenyum sadis.

Gadis itu yang tadinya terhenyak ketakutan di pinggir meja segera mendatangi Puput dan bersimpuh di kakinya yang satu. Terbata-bata dia berujar,"Maaf Mbak, saya khilaf......" Sembari menangis ketakutan berlinang air matanya melihat perut Puput yang sepertinya ikut bergejolak bayi didalamnya merasakan ketegangan di ruangan itu. 

Mata Puput nyalang menatap tajam ke mata gadis itu. Hampir saja ditebas leher gadis itu dengan pisau di tangan kanannya. Namun sesuatu didalam rahimnya sepertinya menahannya. 'Jangan....' suaranya lembut dan menenangkan membuat Puput sejenak kembali kesadarannya dan mengurungkan niat spontannya untuk menebas leher gadis itu. 

Sementara itu suaminya hanya diam mematung tidak berbuat ataupun berkata apa-apa. Bagaikan es yayng beku dengan kengerian di siang bolong yang tiba-tiba menghunjamnya bagai belati masuk dengan tekak menuju jantungnya.

Puput dengan air mata yang perlahan menetes dari ujung kedua matanya dengan teriakan dan umpatan keras ,'Anjing Kau!!!' Dan menancapkan pisaunya ke meja kayu lebar yang tadinya menjadi tumpuan satu kakinya. Mata suaminya terbelalak ngeri menyaksikan pisau itu masih bergoyang di meja kerjanya, sementara Puput berjalan keluar dengan cepat dan segera masuk ke mobilnya dan pergi.

(bersambung.....)