Mohon tunggu...
matthew newman
matthew newman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Saya seorang arsitek yang memiliki hobi menulis, fotografi, travelling dan juga dunia psikologi. Untuk kesehatan saya dulu berolahraga martial art tetapi sekarang lebih banyak menekuni yoga. Sebuah kehormatan sekaligus kesenangan bisa berbagi cerita, imajinasi, pemikiran dan pendapat di sini bersama rekan-rekan yang lain. Terima kasih, mari saling berbagi kasih serta cerita yang membangun dan membawa kedewasaan berpikir dan berjiwa besar.

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Ngerti Gak Sih? Jangan Salah Fokus

22 Juli 2021   13:45 Diperbarui: 22 Juli 2021   14:17 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
BOLD AND BEAUTIFUL (foto koleksi penulis)

Maraknya media sosial membuat kita terpapar berbagai macam video dan gambar yang beraneka rupa model dan gayanya. Tidak ada batasan style yang pasti dalam berkarya. Demikian juga dalam melakukan presentasi. Tidak lagi hanya menggunakan power point seperti dekade sebelumnya. Saat ini begitu banyak app yang bisa dipakai untuk menghasilkan presentasi yang indah, keren dan memiliki cita rasa seni.

Tapi seringkali secara esensi presentasi tersebut mentah dan tidak bermakna. Hanya indah dipandang sedap didengar namun makna dan penekannya tidak jelas.

Untuk itu perlu sekali membuat konsep yang matang sebelum memulai menyusun materi presentasi. Jangan sampai kita terjebak dengan animasi yang sudah built in di aplikasi tersebut sehingga kita lupa pesan apa yang mesti disampaikan. Karena seringkali tidak ada kecocokan antara materi yang dikemas dengan tema yang dipakai. Apakah pesan kita akan lebih jelas dengan metode presentasi yang kita pilih, atau justru malah kabur dan tidak berarti di tengah paparan gambar-gambar, video atau tata suara yang keren.

Jangan sampai kita terjerat dengan format presentasi yang sebenarnya dimaksudkan untuk memudahkan proses pembuatan tapi faktanya malah justru membuat kita asal comot sana-sini untuk mengisi kolom dan format gambar yang sudah disediakan.
Kembali lagi komunikasi yang intens lebih penting daripada sekedar menyajikan media visual seperti nonton bioskop. Interaksi antara presenter dengan yang melihat dan menjadi pengikut presentasi itulah yang terpenting. Seberapa jauh orang bisa mengerti presentasi kita dengan dibantu materi presentasi kita.

Tetap sederhana, mengena dan indah. Satu hal yang tidak boleh lupa yaitu kejelasan (bold). Jadi ada ketegasan pesan yang disampaikan seperti gambar di atas. Indah tapi tetap tegas. Gambar dan video mungkin dipakai sebagai ice breaker di awal mula untuk membangun kedekatan dengan pemirsa, atau mengisi jeda di tengah kejenuhan jika presentasi kita cukup panjang, atau sebagai ending yang memberikan perasaan bahagia atau koneksi yang lebih dalam.

Makanya era sekarang ini banyak workshop copywriting, digital marketing, dan lain-lain yang sangat intens membahas hal-hal ini. Karena tidak bisa dipungkiri lagi saat sekarang dengan segala keterbatasan untuk bertemu secara langsung maka media presentasi digitallah yang menjadi jembatan penghubung antara presenter dengan pemirsanya.

Jangan takut belajar dengan yang lebih muda, karena mereka lahir di jaman yang memang sangat dekat dengan teknologi digital. Mau tidak mau semua belajar menyesuaikan dengan segala perangkat yang ada dan bisa dipakai.

Simple, padat, jelas, indah. Bold and Beautiful.....

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun