Mohon tunggu...
matthew newman
matthew newman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Saya seorang arsitek yang memiliki hobi menulis, fotografi, travelling dan juga dunia psikologi. Untuk kesehatan saya dulu berolahraga martial art tetapi sekarang lebih banyak menekuni yoga. Sebuah kehormatan sekaligus kesenangan bisa berbagi cerita, imajinasi, pemikiran dan pendapat di sini bersama rekan-rekan yang lain. Terima kasih, mari saling berbagi kasih serta cerita yang membangun dan membawa kedewasaan berpikir dan berjiwa besar.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Siapakah Kamu Bagi Orang Lain?

20 Juli 2021   18:52 Diperbarui: 20 Juli 2021   19:01 285
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menjadi Siapakah Aku? (foto koleksi penulis)

Kalau kita mengingat Leonardo da Vinci apakah yang kita ingat? Penemu. Meskipun dia juga pelukis, pematung, ahli fisika, dan lain-lain. Lain halnya kalau kita mengingat Josh Groban, apa yang kita ingat? Penyanyi, meskipun dia juga piawai memainkan berbagai macam alat musik.

Nah sekarang kalau orang menyebut nama kita, apa yang terlintas satu kata di belakang nama kita? Arsitek, dokter, penulis, youtuber, selebgram, pembunuh, pembohong, pemabuk, maling, koruptor, atau apa?

Semuanya tergantung dari karya apa yang paling sering kita hasilkan tentunya. Masalahnya banyak sekali orang yang melakukan semuanya sekedar untuk bertahan hidup. Jual panci, makelaran properti, mijit juga, mancing juga, ikut MLM sana sini, kadang jaga parkir juga..... Akhirnya orang bingung dengan keberadaan diri kita yang sejati. Meskipun kadang memang bukan pilihan, karena mereka sedang berusaha bertahan hidup dengan mencoba segala cara yang ada di depan mata. Hasilnya..... seringkali malah kelelahan yang amat sangat dan nol.

Bagaimanapun juga dalam hidup ini kita membutuhkan sebuah fokus atau konsentrasi untuk mencapai dan menghasilkan sebuah maha karya yang signifikan. Tokopedia bukanlah toko yang menjual apa saja, tetapi sebuah platform digital untuk membantu orang menjual apa saja. Kata kuncinya di platform yang membantu orang dan bukan apa sajanya. Orang yang menjual apa saja bukan berarti dia suatu saat akan bisa menjadi tokopedia atau lazada tetapi kadang keputusasaan yang membuatnya mencoba menjual apa saja demi menukarkan jasanya dengan apa yang disebut uang.

Jadi semakin spesifik apa yang kita lakukan maka akan sedikit orang yang melakukannya, hal inilah yang menambah nilai tambah dari manfaat yang bisa kita bagikan ke orang lain. Seorang tukang pijitpun bisa memilih spesialisasi di teknik shiatsu misalnya atau thai massage atau balinesse massage. 

Meskipun tetap saja dia bisa menguasai jurus-jurus lainnya, tetapi pada dasarnya dia 'memilih untuk fokus' pada satu hal yang akan menjadi keahliannya hingga suatu saat kalau orang ingat shiatsu ingat namanya. Ingat namanya ingat shiatsu. Begitulah secara simpel dan gamblang branding menjadi sebuah nama tempelah yang melekat pada diri seseorang.

Sudahkah kita memilih atau bahkan sudah ada sesuatu yang melekat di nama kita. Itukah yang kita inginkan orang mengingat kita selama hidup kita? Atau kita ingin sesuatu yang lain. Berapapun usia kita saat ini tidak ada kata terlambat utnuk memilih kelekatan sebutan ini, karena bisa dibilang itulah jejak yang akan kita tinggal kan di muka bumi ini. 'Leave Your Mark,' pesan sebuah lagu Beyonce yang sempat kondang beberapa waktu lalu.

Jika memang kita menginginkan sebuah sebutan tertentu mulailah membangun brand dari lingkungan terkecil, status WA kita, account instagram dan facebook kita, kartu nama kita, dan tentunya karya-karya yang akan kita hasilkan ke depannya. Mulailah dari sekarang di tempat kita membaca artikel ini. Ketika fokus kita bagaikan laser maka lubang yang kita hasilkan akan begitu jelasnya dan membekas di banyak hati, pikiran dan dimanapun karya kita berada.

Mulai dari satu kata yang kita pilih untuk mencerminkan diri kita sendiri misal Johny fotografer, Andy motivator, Udin penulis, dan seterusnya. Apakah kata-kata yang Anda pilih, banggakah Anda jika orang menyebut Anda dengan kata itu, senangkah Sang Pencipta melihat karya-karya Anda di masa hidup Anda? Nah mulai kita merenung lebih dalam dari kata yang bermakna dalam ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun