Mohon tunggu...
matthew newman
matthew newman Mohon Tunggu... Arsitek - Arsitek

Saya seorang arsitek yang memiliki hobi menulis, fotografi, travelling dan juga dunia psikologi. Untuk kesehatan saya dulu berolahraga martial art tetapi sekarang lebih banyak menekuni yoga. Sebuah kehormatan sekaligus kesenangan bisa berbagi cerita, imajinasi, pemikiran dan pendapat di sini bersama rekan-rekan yang lain. Terima kasih, mari saling berbagi kasih serta cerita yang membangun dan membawa kedewasaan berpikir dan berjiwa besar.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

30 Hari Sebelum Ajal Menjemput

19 Juli 2021   13:39 Diperbarui: 19 Juli 2021   13:45 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masih Ada Cahaya di Atas Sana (foto koleksi pribadi)

Hari-hari berlalu dengan sendu seiring dengan keputusan pemerintah untuk memperpanjang masa PPKM. Mendung gelap serasa bergayut di balik langit biru yang dulunya mulai kita harapkan membuka harapan baru di bulan Juli ini. Sinar matahari yang pernah harapan terlihat enggan menerobos masuk di sela-sela awan kelabu yang menyelimuti atmosfer bumi.

Benarkah ini yang terbaik yang mesti dilakukan saat ini? Halaman facebook sehari-hari tidak pernah sepi dari ucapan innalilahi. Kali ini orang-orang terdekat kita yang mulai mengabarkan kabar duka. Dan tak jarang justru rekan atau saudara kita sendiri yang menjadi korban keganasan covid yang seolah tanpa ampun kustru menguat menancapkan kukunya ke dalam kehidupan di bumi. Motivasi diri semakin mengempis bersama kelabunya warna langit yang makin tertutup awan. Ketidakberdayaan makin terasa dengan tekanan dari berbagai pihak. Tempat usaha mulai tutup dan sebagian bahkan gulung tikar kehabisan bahan untuk mengulur waktu. Pilihan semakin terbatas antara hidup dan mati. Tak ada lagi rencana ekspansi usaha, investasi masa depan, dan rencana yang indah..... semuanya terbawa sirna oleh uap kabut kegelaman yang sepertinya ditiupkan untuk merontokkan segala upaya juang menggapai cahaya. Tak ada lagi bercak-bercak cahaya yang dulunya masih tersisa di antara kegelapan itu.

Meskikah kita berpassarh dengan semua ini, bagaikan zombie yang terus hidup dalam rutinitas tanpa asa?
Atau..........?

Bisakah kita berandai-andai........

Misalnyapun usia kita tinggal tersisa 1 bulan lagi, apakah yang akan kita lakukan 30 hari ke depan? Akankah kita cuma berkeluh kesah dengan segala kebijakan pemerintah yang seolah membatasi kehidupan kita dari segala sisi. Dengan 30 hari ke depan bisakah kita berkarya sesuatu yang akan bermanfaat bahkan bagi generasi ke depan. Atau melakukan sesuatu yang sebelumnya bahkan tidak pernah berani kita coba sebelumnya. Mimpi-mimpi kita yang belum kita wujudkan hanya karena kita merasa masih punya banyak waktu untuk melakukannya. Walaupun faktanya kita tidak punya waktu sebanyak itu atau kita tidak terlalu memprioritaskannya.

Ada sebuah artikel di sebuah majalah Reader's Digest yang saya baca lebih dari 25 tahun yang lalu. Artikel itu berjudul,'50 Things You Must Do Before You Die.' Saat itu saya masih di bangku kuliah dan bersama pacar saya menuliskannya satu persatu. Dan sekarang saat saya menuliskan artikel ini saya sudah menulis 50 yang ketiga. Menakjubkan bukan bahwa ketika kita menuliskan sesuatu maka bagaikan sebuah password mimpi tersebut terwujud seberapapun aneh dan tidak mungkinnya mimpi tersebut saat dituliskan.
Coba sekarang kita tuliskan 30 hal yang akan kita lakukan sebelum semua berakhir dalam 30 hari. Anggap saja ini sebuah tantangan bagi kita 30 hari ke depan. Perlahan namun pasti gairah kehidupan kita akan kembali. Ada atau tidak covid hidup mesti berjalan kan. Jadi permainan ini sangat layak dicoba. Akan lebih asyik lagi jika bisa membuatnya bersama orang-orang terdekat kita, baik teman, pasangan hidup ataupun anak-anak kita. Sehingga ada seuatu yangbakan dicapai setiap harinya. Jujur saja kita semua sudah bosan dengan ritual kehidupan selama hampir setahun lebih ini yang membatasi kebebasan kita.

Dan sembari kita melakukannya kita akan tahu bahwa sesungguhnya covid pada kahirnya hanyalah sebuah fenomena alam yang mungkin terjadi setiap 100 atau 200 tahun sekali. Dan bukan kebetulah bahwa generasi kita yang mengalaminya tentunya dengan satu tujuan yang lebih besar yang mungkin belum kita tahu hingga sekarang. Tetapi sepuluh tahun dari sekarang bisa saja kita semua sudah lupa dengan ritual yang kita lakukan saat ini, tetapi 30 mimpi itu yang akan kita ingat. Dan bukan suatu hal yang tidak mungkin kita sudah menuliskan 30 hal yang ke sepuluh pada saat kita berusaha mengingatnya.

Jadi tunggu apa lagi ayo kita benahi motivasi diri dengan menaruh jam pasir 30 hari ke depan untuk memicu adrenalin kiita kembali. Meningkatkan gairah kita kembali terhadap kehidupan. Menambah rasa syukur kita akan kehidupan. Menikmati apa yang saat ini masih bisa dinikmati. Dan berbagi cerita nanti akhirnya ketika kita sudah menyelesaikan segalanya, seiring dengan waktu yang membawa masa pandemi ini berlalu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun