Mohon tunggu...
Matias Tudu
Matias Tudu Mohon Tunggu... Seniman - Seminar Internasional Austronesia-Melanesia yang diselenggarakan oleh Kantor Bahasa Nusa Tenggara Timur

Mahasiswa aktif program studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi: Lautan Lupa

4 Juni 2021   10:11 Diperbarui: 7 Juni 2021   01:01 339
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi menuju cahaya masa lalu. (sumber: pixabay.com/GeorgeB2)

Kita yang berpunya
Merasa tak ada cinta
Berusaha menemukan cahaya
Akhirnya menjahit lupa

Membasuh muka lebam
Mengusap matahari terbenam
Menanam buah rindu
Sejengkal pasir di laut biru
Tertiup melengang

Menari di atas pohon cemara
Lahirlah "penyesalan"
Merebut buih ombak
Putih membintikkan noda
Melupa di ujung pulau
Gelap tanpa suara
Tertiup berpulang

(Kupang, 04 Juni 2021)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun