Dalam empat tahun ini, pembangunan infrastruktur menjadi fokus di era pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk menangani masalah ketimpangan. Hal ini merupakan bagian dari implementasi paradigma Indonesia-sentris dalam Nawacita.
Presiden Jokowi tidak hanya fokus membangun infrastruktur besar, tetapi juga infrastruktur kerakyatan seperti waduk, jalan raya, jembatan dan perumahanan serta jalan tol di berbagai wilayah.
Untuk menyokong ketahanan pangan dan air, Pemerintah menargetkan 65 bendungan/waduk dan 1 juta hektar pembangunan irigasi baru akan terselesaikan pada 2019.
Kemudian, di sektor perumahan, Kementerian PUPR telah membangun 2.490.378 unit untuk masyarakat. Selama rentang 2014-2019, pemerintahan Jokowi menargetkan 1.852 km penambahan jalan tol yang terbangun serta beroperasi dari target rencana strategis 1.000 km. Pemerintah berhasil membangun 2.556 km jalan raya dan 24.425 meter jembatan sepanjang 2015-2017 dari target 2.650 km jalan dan 29.859 meter jembatan.
Pada tahun 2018 telah dibangun 167 unit jembatan gantung, jauh lebih banyak dari tahun sebelumnya  yaitu 10 unit pada 2015, 7 unit pada 2016 dan 13 unit pada tahun 2017.
Diakui atau tidak, pembangunan infrastruktur di Indonesia dalam empat tahun ini memang maju. Ini menjadi semacam antitesa dari pemerintahan sebelumnya yang banyak berjanji saja.
Kerja nyata seperti itu terbukti telah membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia. Termasuk anak cucu kita nanti.