Aku senang sekali, buku yang aku tulis “10 Hari Menjelajah Eropa # Travel Diary Ipak Gayo” cukup diterima oleh pembaca dan aku mendapatkan uang royalti yang lumayan. Uang royalti yang kudapat dari hasil penjualan buku yang kutulis, kupakai untuk membeli tiket pesawat buat jalan-jalan ke Jakarta, Medan, dan Takengen.
Sebelumnya di Bali aku bertemu teman ayah yang bernama tante Wardah. Waktu bertemu di Bali, Tante Wardah menawarkan aku untuk jalan-jalan keliling Jakarta kalau aku mampir ke Jakarta nanti.
Hari Kamis, 8 Desember 2016, aku berangkat ke Jakarta (sendirian seperti biasa) dan dijemput oleh omku di airport.
Di Jakarta, aku langsung kontak-kontakan dengan Tante Wardah. Tapi tante Wardah memberi tahuku kalau tidak bisa mengantarkanku untuk jalan-jalan tanggal 8 dan tanggal 9. Tante Wardah baru bisa mengantarku tanggal 10 dan tanggal 11 saja. Ya nggak apa-apa juga sih, tanggal 8 dan tanggal 9 aku bisa main-main dengan sepupuku Fina.
Hari Sabtu, 10 Desember, seperti yang sudah dijanjikan sebelumnya, Tante Wardah menjemputku di rumah. Sepupuku juga ingin ikut, tante Wardah tidak keberatan. Lalu kami berpamitan dengan kakek dan nenek kami langsung masuk kedalam mobil dan pergi ketempat tujuan. (ssst, sebenarnya malamnya ada sedikit drama dengan kakekku, he he he). Rencananya Tante Wardah mengajak kami ke Abuba Steak. Aku senang sekali, dulu aku pernah makan di sini diajak oleh Omku, yang aku ingat steaknya enak dan gede.
Setelah di mobil beberapa lama, akhirnya kami sampai, ternyata Abuba Steak mengadakan sebuah program yaitu Wagyu Festival. Tiba di dalam kami langsung diajak ke satu tempat dan ternyata di sana hampir semuanya blogger yang oleh Abuba diminta untuk mereview steak mereka.
Ini adalah tahun ketiga dimana Abuba Steak mengadakan program seperti ini. Di tahun ini di Wagyu Festival, Abuba mengadakan wagyu eating competition. Dalam kompetisi ini para peserta diharuskan untuk memakan Wagyu Abuba sebanyak 1,1 kilogram lengkap dengan sayuran dan kentang khas abuba sehingga berat total keseluruhannya menjadi 1,8 kilogram.
Sebagai hadiah, Abuba Steak menyediakan Grand Prize sebesar Rp. 10.000.000,00, wow, andai saya bisa ikut, enak bener udah makan enak dapat duit 10 juta, itu lebih besar dari royalti yang saya dapat dari menulis buku yang prosesnya hampir dua tahun. Tapi saya pikir lagi, mana mampu perut saya menampung makanan sebanyak itu.
Dan saya kaget sekali melihat bagaimana peserta-peserta tersebut menghabiskan 1,8 kilogram makanan dengan waktu yang ditentukan. Hebat sekali.
Kembali lagi ke satu tempat tadi, di mana kami para blogger berkumpul. Disana sudah disediakan steak yang sudah dipotong-potong, kentang khas Abuba Steak, dan sayuran. Di sini dijelaskan kalau yang membuat Abuba Steak dengan yang lain adalah proses pemangangannya. Kalau di restoran lain biasanya daging di panggang menggunakan oven, tapi di Abuba Steak mereka memangganya dengan cara tradisional yaitu menggunakan arang. Kemudian saus nya pun buatan tangan sendiri.
Pantes, steak abuba enak banget, asli kalau ada yang mau bayarin aku nggak nolak deh untuk makan di Abuba Steak lagi.