[caption id="attachment_20318" align="alignleft" width="134" caption="profil ceritapuri"][/caption] Tulisan ini dipersembahkan untuk almarhumah Puri, seorang teman baru di Kompasiana. Penampilan kompasioner yang bernama lengkap Puriwati Purasari Andono di Kompasiana memang terbilang baru. Postingannyapun hanya 5 artikel saja. Ia memang hanya sebentar hadir di Kompasiana. Tapi daya hidupnya tak akan pernah mati. Jika kuperhatikan tulisan pertamanya yang berjudul, "Upss... Salah Sangka!!" terbayang sikapnya yang amat positif dan tetap ceria setelah mengetahui bahwa ia terserang kanker payudara. Ia bercerita dengan apa adanya, lugas, dan bersemangat. Aku yakin kalau semangat itu menular. Karena itu, tulisan pertamanya itu amat penting ditularkan kepada semua penderita kanker, khususnya kanker payudara. Pada tulisan kedua yang berjudul "Siapa yang kasih Tuhan pahala atas kebaikan-Nya sendiri"  sangat jelas menggambarkan bagaimana ia menerima apapun takdir yang Tuhan berikan. Ia yakin, seberat apapun Tuhan memberikan ujian kepada hamba-Nya, itu merupakan wujud kasih-Nya. Karena itu, ia menyarankan agar kita senantiasa tersenyum memuji Tuhan, atas apapun yang Ia berikan pada kita. Tulisan kedua ini menggambarkan kualitas hubungan Puri dengan Tuhan yang amat berkualitas. Tulisan ketiga yang berjudul "Jawaban Tuhan" merupakan lanjutan dari tulisan sebelumnya. Di sini ia menjelaskan bahwa Tuhan tak butuh pahala dari hamba-Nya. Sikap ini merupakan kesadaran akan kasih sayang dan kekayaan Tuhan yang tak akan bisa diperbandingkan. Sebuah kesadaran tauhid yang tinggi. Pada tulisan ketiganya ini puri berpesan kepada semua orang :
"Kita mau jadi apa aja asal kasih yang terbaik dari segala kemampuan yang kita miliki, Tuhan udah seneng dengan itu. Kalo kamu cuma tukang parkir tapi melakukannya dengan ihlas, penuh dedikasi, dan do the best itu udah bisa bikin Tuhan senang. Ato kalo kamu jadi suster dan melakukan yang terbaik dari apa yang kamu punya, itu akan lebih dari sekedar bekerja mencari nafkah. Do the best, lakukan yang terbaik dari apapun yang kamu miliki. Kamu bakalan menghidupi pekerjaanmu, bukan hidup dari pekerjaan ^_^" [Puri]
Baru pada tulisan keempat, Puri menjelaskan apa yang dimaksud dengan Kanker Payudara. Ini merupakan pencerahan bagi semua orang. Bahkan ia menjelaskan juga tentang gerakan pita pink. "dukung gerakan Pita Pink dengan kesadaran memeriksa payudara dan tentunya ajak orang-orang yang kita sayangi untuk tahu lebih dan lebih tau all about kanker payudara!" Kata Puri kepada semua orang. "SUSI, Susu Siji*" adalah tulisan terakhirnya. Di sini ia seolah menuntaskan misinya menulis di Kompasiana. Ia menjelaskan dengan gamblang bagaimana melakukan pendeteksian dini terhadap gejala kanker payudara. Di akhir hidupnya, ia mengingatkan kepada semua orang yang sehat agar peduli terhadap kesehatannya. Sepertinya Puri memang sengaja dipilih Tuhan untuk membawa misi tentang penyadaran kanker payudara. Aku enggan menyebutnya sebagai penderita kanker payudara, sebab kenyataannya ia tidaklah menderita dengan penyakit yang dialaminya. Ia memang sakit, tapi ia tak pernah mengijinkan perasaan nya untuk menderita karena sakitnya. Ia tetap ceria, tetap bersemangat, tetap tersenyum pada dunia. Hanya dengan 5 tulisan, ia telah menyelesaikan tugas suci dari Tuhan. Itulah Puri. Semoga namanya tetap abadi di hati kita, blognya menjadi monumen di Kompasiana, dan aku yakin, Tuhan telah menempatkannya di Surga.