Mohon tunggu...
Mataharitimoer (MT)
Mataharitimoer (MT) Mohon Tunggu... Konsultan - Blogger, bekerja paruh waktu dalam kegiatan literasi digital untuk isu freedom of expression dan toleransi lintas iman.

menulis sesempatnya saja | tidak bergabung dengan partai politik apapun Buku yang ditulis : Jihad Terlarang (2007, 2011), Guru Kehidupan (2010), Biarkan Baduy Bicara (2009), Ekspedisi Walisongo (2011). Bang Namun dan Mpok Geboy (2012)\r\n \r\nJabat erat!\r\n

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Idang Rasjidi: Blogger Jangan Takut Tulis Kebenaran!

8 September 2013   10:06 Diperbarui: 24 Juni 2015   08:12 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

"Jika mengaku blogger tetaplah lakukan proses kreatif menulis, meskipun tak ada sponsor, tak ada yang bayar. Dan satu hal yang Abang bilang dari dulu, lakukan sesuatu buat desa. Di sanalah keragaman budaya Indonesia bermula dan bertahan!" Papar Idang Rasjidi saat kami ngopi di teras rumahnya, semalam.

Yang kuserap dari obrolan bersama maestro Jazz ini, blogger juga sama seperti seniman. Mereka juga menjalani proses kreatif, ditawari sponsor, kadang direcoki oknum pemerintah, dan konsisten berkarya untuk disampaikan kepada rakyat sebagai pemantik perubahan.

Blogger sepantasnya menulis banyak hal yang ada di masyarakat, mengangkat lokalitas untuk mewarnai globalisasi, bukan malah terwarnai oleh globalisasi. Banyak sekali warisan budaya lokal yang bisa diangkat oleh blogger. Misalnya tentang kesenian daerah dan mereka yang masih melestarikannya, bagaimana geliat pengrajin batik, pelinting kretek yang makin hari makin ditekan oleh kebijakan pemerintah yang anti rokok namun import tembakau mengalir deras.

"Angkat juga profil kemiskinan! Banggakan mereka yang berjuang keras memenuhi kebutuhan hidup di tengah berbagai kesulitan. Cukup sudah menulis profil orang-orang kaya dan tokoh publik. Itu mainstream!" Tegas Bang Idang.

Namun satu hal yang harus diwaspadai, yaitu pihak-pihak yang bisa saja "menunggangi" blogger dan menjebak mereka dalam pragmatisme. Sebab bagaimana pun blogger adalah media alternatif yang bisa melakukan perubahan sosial. Mereka yang tak suka terhadap idealisme blogger, akan melakukan berbagai cara untuk menumpulkan ketajaman dan mengancam lewat pendekatan keamanan dan pengadilan.

Saat para pengelola negara tak berpihak kepada rakyat, blogger jangan takut menulis kebenaran berdasarkan fakta dan jangan mudah dibuat kompromi. Terutama kompromi terhadap oknum aparat korup. Tetap akan banyak orang yang membantu jika blogger berani dan jujur menulis.

"Kalian jangan seperti petasan cabe rawit yang cuma meletup tak membuat ledakan. Jadilah petasan teko!" Pungkas bang Idang sambil tertawa dan melanjutkan perbincangan lain yang lebih serius, menjurus, dan terlalu melebar jika kutulis sekarang. :)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun