TRAINING NEED ANALYSIS (TNA): Melalui Metode Identifikasi dan Evaluasi, Salah satu upaya yang dapat dlakukan oleh manajemen dalam upaya mendukung tercapainya sasaran organisasi adalah pelaksanaan program pelatihan pegawai. Pelatihan dapat dianggap dapat memperkecil kesenjangan kebutuhan kompetensi yang diperlukan dalam memberikan unjuk kinerja dari setiap pegawai. Permasalahan sering timbul manakala jenis pelatihan yang akan diselenggarakan tidak memenuhi harapan tersebut karena prsoses identifikasi pelatihan lebih didasarkan pada sebuah proses rutin yang bersifat administratif semata.
Oleh karena itu proses mengidentifikasi kebutuhan pelatihan merupakan kegiatan penting yang harus dikuasai oleh praktisi SDM. Banyak metoda identifikasi yang dapat diterapkan, kemampuan untuk memilih metoda dan sekaligus menerapkan akan memberikan nilai tambah pada keberadaan Unit SDM sebagai fungsi pendukung utama dalam pencapaian strategi dan pencapaian sasaran organisasi.
Disamping itu kemampuan praktisi dalam mengevaluasi sebuah pelaksanaan pelatihan dapat digunakan sebagai sebuah alat (tools) yang membantu manajemen untuk mengetahui apakah investasi yang dikeluarkan dalam bentuk biaya pelatihan telah memberikan "return" yang memadai bagi manajemen atau tidak.
Para pengelola HR selama ini lebih banyak berbicara tentang manfaat sebuah pelatihan secara kualitatif, dengan gaya bahasa yang umumnya hanya dimengerti oleh orang-orang HR. Agar dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan strategis tentang penyelenggaraan program pelatihan maka sudah saatnya pengelola dan praktisi HR dapat menampilkan data dan informasi tentang manfaat dan dampak sebuah pelatihan secara kuantitatif dengan menggunakan "bahasa manajemen" yang lebih mudah dipahami.