Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Membiasakan Anak Membaca di Usia Dini

24 Februari 2017   08:52 Diperbarui: 6 Januari 2023   17:03 1216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Membaca memiliki peran penting dalam tumbuh kembang otak secara maksimal. Kemampuan otak menyalurkan informasi dalam bentuk verbal sangat tergantung kepada seberapa banyak sumber informasi yang masuk ke dalam otak. Kemampuan yang paling penting dimiliki seseorang pada saat usia dini adalah mendengar. Pada masa ini informasi yang masuk berbentuk audio yang kemudian disimpan oleh otak menjadi memori. Namun, kemampuan mendengar tidaklah maksimal tanpa dibarengi dengan kemampuan menyerap informasi secara visual, yaitu dengan MEMBACA.

Nah, sekarang mari kita bahas bagaimana caranya memulai hal positif dalam mendidik dengan memberikan contoh yang baik. Katakanlah kita ingin anak untuk bisa membaca, apakah kita cukup hanya dengan membelikan anak sebuah buku bacaan kemudian membiarkan ia membaca? TIDAK! cara seperti ini sangat tidak membantu anak dalam proses menyerap informasi. Kita perlu memahami bahwa kemampuan membaca terbentuk dari kemampuan mendengar. Disini peran orangtua sangat diperlukan. Orangtua penting untuk membiasakan membaca buku cerita didepan anak dengan suara nyaring agar anak bisa mendengar. Walau pada saat usia dini anak masih mengandalkan pendengaran dan belum mampu merespon, anak sudah mampu menyimpan informasi di otaknya secara otomatis. Semakin banyak informasi yang ia dengar maka semakin banyak pembendaharaan kata yang ia simpan. 

 Hal lain yang penting diperhatikan oleh orangtua adalah memberikan waktu khusus dalam keluarga untuk mengajak anak duduk bersama sekitar 1 atau 2 jam untuk membahas bacaan dari buku. Orangtua perlu mengulang membaca dengan suara nyaring sesering mungkin agar informasi yang diterima anak melekat lebih kuat. Saat anak mulai tumbuh besar menginjak usia 2 tahun, ia mulai bisa berkomunikasi secara verbal dan informasi yang dulu ia dengar akan perlahan ia gunakan. Disaat yang sama anak akan mulai membentuk ketertarikan dalam membaca dan orangtua bisa mengarahkan anak untuk memilih buku yang ia suka dan terus bacakan cerita kepadanya dengan suara nyaring . Nantinya saat ia mulai mengenal huruf dan mampu mengaitkan satu huruf dengan huruf lainnya secara otomatis kemampuannya membaca akan terbentuk dan minat baca akan datang secara berdampingan. Pada masa ini orangtua perlu menyisihkan waktu ekstra untuk mendampingi sang anak menjadi pendengar yang baik saat anak mulai membaca. Kemampuan membaca anak akan terlatih jika orangtua bersedia menyediakan waktu untuk mendengar dan membetulkan bacaan dengan cara yang menyenangkan bagi si anak. 

Lingkungan rumah juga sangat mempengarungi psikologi anak untuk membaca. Hendaknya jika ingin anak rajin membaca maka sediakan pustaka mini yang dilengkapi dengan berbagai pilihan buku. Suasana tempat belajar pun perlu dibuat semanarik mungkin agar sang anak betah disaat membaca. Minat membaca tidak akan terbentuk jika bahan bacaan terbatas dan tempat untuk membaca tidak mendukung. Tentunya orangtua tidak perlu menghabiskan uang hanya untuk membangun pustaka didalam rumah. Banyak cara lain bisa dilakukan seperti berlibur disaat weekend ke area yang menyenangkan dan nantinya sediakan 2 sampai 3 jam untuk mengajak anak membaca sambil menyimak dan memberi masukan positif. Suasana yang menyenangkan seperti tempat rekreasi dengan suasana air terjun, persawahan, dan pemandangan pegunungan akan sangat membantu untuk menyerap informasi karena otak berada dalam keadaan rileks. Intinya anak juga mendapat berlibur dan pada saat yang sama anak juga mendapat ilmu dari orangtua dengan membaca bersama. Kebiasaan ini nantinya akan melatih anak untuk membentuk minat membaca secara alami dengan dukungan penuh dari orangtua.

Sangat penting juga bagi orangtua untuk membiarkan anak memilih buku favoritnya dan ajak ia membahas apa yang sudah ia baca dan berdiskusi bersama tentang tema bacaan tersebut. Orangtua akan mampu menganalisa tentang jenis ketertarikan buku pada anak yang nantinya akan menjadi tolak ukur area minat baca anak. JIka orangtua mampu menganalisa dari awal maka ini akan sangat bermanfaat untuk mengarahkan anak ke minatnya di kemudian hari. Tumbuh kembang anak sangat ditentukan dari cara orangtua memperlakukan anak mulai kecil. Jika orangtua sendiri tidak punya minat membaca maka kemungkinan besar sang anak juga tidak memliki minat membaca ketika besar. Jadi, jika ingin anak rajin membaca maka mulailah menjadi orangtua aktif dalam membaca.

By: Masykur

24 Februari 2017 (8.30 am)

Referensi bacaan:

Ways to help Kids love Reading 

Getting Your Child to Love Reading

Five Ways to Help Kids Fall in Love with Books

Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun